Spanyol Terapkan Aturan Baru, Turis Harus Serahkan Banyak Data Pribadi

Sejumlah pelaku usaha di Spanyol khawatir aturan baru dapat mengurangi jumlah kunjungan turis. (Anadolu Agency)

Spanyol Terapkan Aturan Baru, Turis Harus Serahkan Banyak Data Pribadi

Willy Haryono • 3 December 2024 13:39

Oviedo: Pemerintah Spanyol memperkenalkan aturan baru yang mengharuskan operator pariwisata, termasuk hotel dan penyewaan mobil, untuk mengumpulkan lebih banyak data pribadi turis mulai Senin, 2 Desember 2024. 

Langkah ini bertujuan membantu kepolisian dalam memberantas terorisme dan kejahatan terorganisir, namun menuai kritik dari berbagai pihak yang menilai kebijakan ini mengancam privasi dan meningkatkan biaya serta waktu perjalanan.

Aturan baru pariwisata Spanyol yang mulai berlaku pada Senin ini mewajibkan hotel, penyedia penyewaan mobil, dan operator wisata lainnya untuk mengumpulkan hingga 40 poin data dari pelanggan. Data tersebut mencakup informasi pribadi seperti hubungan, metode pembayaran, hingga detail akun atau kartu yang digunakan untuk melakukan pemesanan.

Ketua asosiasi perhotelan Spanyol (CEHAT), Jorge Marichal, mengungkapkan kekhawatirannya kepada stasiun radio COPE. 

"Sekarang kami harus mencatat sekitar 40 data pelanggan, bahkan hanya untuk sekadar pemesanan. Ini adalah beban yang signifikan bagi kami," katanya, melansir dari Anadolu Agency, Selasa, 3 Desember 2024. 

CEHAT pun mempertimbangkan langkah hukum untuk menentang kebijakan ini, mengingat dampaknya yang dinilai merugikan sektor pariwisata.

Beberapa manajer hotel memperkirakan waktu check-in dapat meningkat hingga 10 menit per tamu akibat proses pencatatan data yang lebih rumit. Selain itu, aplikasi daring milik Kementerian Dalam Negeri yang digunakan untuk mengunggah data dilaporkan mengalami gangguan teknis pada hari pertama peluncurannya.

"Kami tidak tahu alasan teknis di baliknya, namun ini menunjukkan kurangnya kesiapan kementerian dalam menghadapi volume operasional harian," ujar Catiana Tur dari asosiasi agen perjalanan ACAVE kepada media industri Hosteltur.

Sementara itu, wisatawan juga menyuarakan keprihatinan mereka terhadap dampak aturan ini terhadap privasi. Beberapa turis asal Inggris bahkan mengatakan kepada GB News bahwa mereka akan menghindari Spanyol akibat kebijakan ini.

Di sisi lain, Kementerian Dalam Negeri Spanyol menjelaskan bahwa perubahan ini hanya merupakan pembaruan dari aturan pengumpulan data sebelumnya, yang dianggap usang oleh perkembangan teknologi pembayaran dan perubahan pola dalam industri pariwisata. 

Mereka berargumen bahwa kriminal semakin canggih dalam menyiasati regulasi data, terutama dalam menyewa mobil atau memesan akomodasi.

Meski demikian, protes dari pelaku industri pariwisata terus mengemuka. Mereka khawatir bahwa aturan ini tidak hanya akan mempengaruhi privasi wisatawan, tetapi juga membuat perjalanan ke Spanyol lebih mahal dan kurang menarik dibandingkan destinasi lain. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Cantiknya Madrid, Wajib Masuk dalam Bucket List Liburan Tahun 2024

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)