Ilustrasi. Foto: dok KBI.
Husen Miftahudin • 26 December 2024 11:39
Jakarta: Mata uang kripto siap untuk melanjutkan momentumnya setelah hampir menggandakan total kapitalisasi pasar pada 2024, tetapi adopsi yang lebih luas pada 2025 akan bergantung pada seberapa efektif pemerintahan Trump yang ramah terhadap mata uang kripto dapat membuat jalur regulasi yang lebih jelas agar industri dan adopsi terkait mata uang kripto dapat berkembang.
"Tahun ini (2024) adalah tahun yang kuat untuk kripto, mencatatkan peningkatan 90 persen lebih dalam total kapitalisasi pasar. Pasar optimis dalam hal regulasi mengingat pandangan dan personel pemerintahan AS yang akan datang yang ramah terhadap kripto," ungkap Citi Research dalam prospek 2025, dikutip dari Investing.com, Kamis, 26 Desember 2024.
Keuntungan dramatis pada 2024 didorong oleh peluncuran spot Bitcoin dan Ethereum ETF, yang secara kolektif menarik USD36,4 miliar (Rp589 triliun) dan USD2,4 miliar (Rp38 triliun) dalam arus masuk bersih hingga 19 Desember. Arus ini telah menjadi pendorong paling signifikan dari keuntungan kripto, memperkirakan tren ini akan terus berlanjut pada 2025.
(Ilustrasi. Foto: dok KBI)
Namun, prospeknya masih jauh dari mudah. Meskipun pemerintahan yang akan datang di bawah Presiden terpilih Donald Trump secara luas dipandang sebagai pro-kripto, potensi reformasi regulasi yang berarti masih belum pasti.
"Dorongan Trump dari sudut pandang regulasi belum tentu merupakan cerita de-regulasi. Beberapa pelaku pasar menganggap pemerintahan yang akan datang mungkin berusaha untuk mengganti lebih banyak regulator yang dianggap memiliki rekam jejak skeptis terhadap cryptocurrency, dan mempromosikan mereka yang pandangannya lebih sejalan dengan pemerintahannya," kata Citi.
Trump telah mengisyaratkan kesediaan untuk menjauh dari 'perang salib anti-kripto' pemerintahan saat ini, yang ia kritik karena menghambat inovasi. Kebijakan yang diusulkannya termasuk pergeseran dari peraturan yang berfokus pada penegakan hukum ke pendekatan yang lebih berbasis legislatif, yang bertujuan untuk mengurangi ketidakpastian bagi investor dan emiten.
Baca juga: Harga Bitcoin Menggila, Bisa Berisiko Sistemik ke AS |