Waspada! Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng

Ilustrasi gelombang tinggi. (MGN/Ferdinandus Rabu)

Waspada! Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Jateng

Media Indonesia • 15 August 2024 08:14

Semarang: Gelombang tinggi di perairan Selatan Jawa Tengah berpotensi hingga mencapai 4 meter hari ini Kamis, 15 Agustus. Sementara cuaca berawan sepanjang hari di kawasan pegunungan dan dataran tinggi dengan suhu udara dingin masih menyelimuti.

Sedangkan, gelombang di perairan Utara Jawa Tengah terlihat tidak tinggi, hingga warga yang beraktivitas di sepanjang pesisir pantai utara (Pantura) seperti nelayan berjalan normal termasuk aktivitas bongkar muat barang baik di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang maupun pelabuhan perikanan di sejumlah daerah.

Namun kondisi ini berbeda dengan perairan selatan Jawa Tengah, ketinggian gelombang meningkat sejak sehari sebelumnya hingga aktivitas warga di pesisir terutama nelayan dengan perahu kecil-sedang memilih beristirahat.

"Betul gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah berkisar 1,25-4 meter, berbeda dengan perairan utara 0,75-2 meter," kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Noor Jannah Indriyani, Kamis, 15 Agustus 2024.
 

Baca: Waspada! Gelombang Tinggi di Perairan Utara dan Selatan Jateng

Berdasarkan pengamatan cuaca pukul 05.30 WIB, cuaca pada umumnya berawan meskipun sejumlah daerah di antaranya cerah berawan. Angin di daerah Pantura bertiup dari Barat Laut ke Timur. Sedangkan wilayah tengah dan Selatan angin bertiup dari Timur ke Selatan dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam.

Secara umum suhu udara berkisar 17-35 derajat celsius, untuk dataran rendah berkisar 25-35 derajat celsius, namun untuk kawasan pegunungan dan dataran tinggi suhu udara dingin masih terjadi terutama dini hari hingga pagi dapat di bawah 10 derajat celsius seperti di daerah Banjarnegara dan Wonosobo.

Fenomena suhu udara dingin terjadi hingga sepekan ini, diperkirakan dampak daerah di Jawa Tengah telah memasuki puncak musim kemarau, sehingga kewaspadaan bencana kekeringan semakin meningkat serta perlu diwaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)