Reli Harga Emas Diprediksi Terhenti Menanti Sinyal Ekonomi AS

Ilustrasi. Foto: Freepik

Reli Harga Emas Diprediksi Terhenti Menanti Sinyal Ekonomi AS

Annisa Ayu Artanti • 6 March 2024 09:25

Jakarta: Harga emas tetap berada dalam jangkauan rekor tertinggi. Hal ini karena ketidakpastian atas ekonomi global dan beberapa spekulasi mengenai penurunan suku bunga mendorong kenaikan tajam pada emas batangan.
 
Namun reli saat ini tampaknya telah berhenti sebelum ada lebih banyak sinyal mengenai ekonomi AS, terutama dari komentar Federal Reserve dan data pasar tenaga kerja utama yang akan dirilis pada akhir pekan ini.
 
Melansir Investing.com, Rabu, 6 Maret 2024, harga emas spot naik 0,2 persen menjadi USD2,118.59 per ons, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada April stabil di dekat USD2,126.75 per ons.
 

Baca juga: 

Harga Emas Melesat di Atas USD2.100


Kedua instrumen tersebut menetap di atas USD2.100 per ons untuk pertama kalinya pada hari Senin, dan saat ini mendekati rekor tertinggi USD2.135,72 per ons untuk spot dan USD2.130,20 per ons untuk kontrak berjangka.
 
Permintaan untuk logam kuning didorong oleh beberapa indikator bahwa ekonomi AS sedang mendingin, sementara tanda-tanda resesi di Eropa dan Jepang, ditambah dengan perkiraan pertumbuhan yang mengecewakan dari Tiongkok, juga menjadi faktor yang memengaruhi permintaan safe haven

Kesaksian Powell dan data gaji menambah kewaspadaan

Namun kenaikan lebih lanjut dalam emas tertahan oleh antisipasi lebih banyak isyarat tentang suku bunga AS, terutama dari Ketua Fed Jerome Powell minggu ini.
 
Powell akan bersaksi di depan Kongres pada Rabu, dengan perkiraan analis dia akan mempertahankan retorika hawkish-nya.
 
Setelah Powell, data nonfarm payrolls pada Jumat diperkirakan akan memberikan lebih banyak isyarat di pasar tenaga kerja, yang juga telah menjadi pertimbangan utama bagi The Fed dalam menyesuaikan suku bunga.
 
Suku bunga AS yang tinggi tetap menjadi faktor risiko utama untuk harga emas, dan telah membatasi percobaan apapun oleh emas dengan rekor tertinggi. Suku bunga yang lebih tinggi menekan emas dengan meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam logam mulia.
 
Logam mulia lainnya juga mengalami kenaikan, meskipun hanya sesaat di minggu ini. Platinum berjangka turun 0,7 persen menjadi USD896,60 per ounce setelah sempat menembus level USD900, sementara perak berjangka naik 0,2 persen menjadi USD24,040 per ounce.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)