Ilustrasi cacar monyet. (Medcom.id)
Devi Harahap • 18 September 2024 11:26
Jakarta: Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan tren penyebaran kasus gangguan monkey pox (Mpox) atau cacar monyet di dunia semakin meningkat di berbagai negara. Khususnya di wilayah Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina.
“Data terbaru dari negara tetangga kita adalah dari Malaysia, yang pada Selasa 17 September 2024 kemarin Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan satu kasus baru mpox, dari jenis clade 2 yang memang varian yang tidak begitu ganas dibandingkan varian 1b yang merebak di Afrika belakangan ini,” jelasnya dalam keterangan yang diterima Media Indonesia di Jakarta pada Rabu, 19 September 2024.
Prof Tjandra menilai kasus terbaru Mpox di Malaysia yang terjadi sejak 11 September 2024, telah menunjukkan gejala seperti keluhan demam, nyeri tenggorok, dan batuk. Kemudian, pada hari berikutnya timbul kelainan kemerahan (rash) di bagian kulit.
“Pasien baru ini ternyata tidak punya riwayat keluar negerinya dalam waktu 21 hari sebelum gejala timbul. Memang analisa riwayat kontak seperti inilah yang perlu dilakukan kalau ada kasus Mpox di suatu negara. Malaysia sudah pernah mendeteksi 10 kasus Mpox sejak Juli tahun yang lalu, dan semuanya varian clade 2,” tuturnya.
Data Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada 14 September 2024, mencatat sejak periode 1 Januari 2022 sampai 31 Juli 2024 ada sekitar 103.048 kasus Mpox. Jumlah kematian sebanyak 229 kasus yang telah terjadi di 121 negara seluruh dunia.
Baca:
Kemenkes Tegaskan Vaksin MPOX Sudah Disetujui WHO dan BPOM |