Pemerintah Bayangan Myanmar Kecam Pertemuan Menlu Thailand dengan Suu Kyi

Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai dalam pertemuan AMM Retreat di Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023. (Kemenlu RI)

Pemerintah Bayangan Myanmar Kecam Pertemuan Menlu Thailand dengan Suu Kyi

Willy Haryono • 13 July 2023 06:02

Jakarta: Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai secara mengejutkan membuat pengakuan di pertemuan ASEAN di Jakarta hari Rabu ini, 12 Juli 2023, bahwa dirinya telah bertemu dengan pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan militer, Aung San Suu Kyi.

Ia mengaku telah bertemu Suu Kyi belum lama ini, dan kondisi tokoh yang pernah menjadi pemimpin de facto Myanmar itu disebut baik-baik saja.

Pertemuan 'rahasia' tanpa sepengetahuan negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia yang memegang keketuaan, dianggap sebagai kemunduran dalam upaya menyelesaikan isu Myanmar. Pertemuan Don dan Suu Kyi juga dinilai bertentangan dengan semangat sentralitas ASEAN.

Pemerintah bayangan Myanmar, atau National Unity Government (NUG), mengecam keras pertemuan tersebut. Menlu NUG Daw Zin Mar Aung menegaskan bahwa pertemuan kontroversial itu, jika benar-benar terjadi, telah membuat penyelesaian isu Myanmar menjadi semakin rumit.

"Dia (Don Pramudwinai) juga telah membuat kekacauan belakangan ini dengan mengorganisasikan dialog dengan junta. Apa yang ia lakukan bertolak belakang dengan keputusan para pemimpin ASEAN untuk tidak menerima kepemimpinan junta selama mereka tidak menghormati Lima Poin Konsensus Myanmar," tegas Mar Aung, dikutip dari laman Irrawaddy, Rabu, 12 Juli 2023.

Menurutnya, Pramudwinai saat ini sedang berusaha melibatkan kembali junta Myanmar ke dalam berbagai agenda ASEAN, terutama KTT tahun ini. Padahal, sejak terjadinya kudeta di Myanmar, para pemimpin ASEAN telah sepakat untuk tidak melibatkan junta dan hanya mengundang perwakilan non-politik.

Baca juga:  Menlu Thailand Ingin Myanmar Segera Kembali ke ASEAN

Mar Aung menegaskan bahwa hanya ketua ASEAN atau utusan khusus yang memiliki mandat untuk bertemu Suu Kyi. Sebelum Pramudwinai, lanjut Mar Aung, sudah ada sejumlah pejabat dari Tiongkok, PBB dan juga utusan khusus yang berusaha bertemu Suu Kyi. Semuanya ditolak junta.

Jika pertemuan dengan Suu Kyi benar terjadi, Mar Aung mempertanyakan mengapa junta mengizinkan Pramudwinai untuk melakukan pertemuan tersebut. Ia curiga ada maksud terselubung di balik semua ini, di mana salah satunya adalah upaya Pramudwinai melibatkan junta ke dalam berbagai kegiatan ASEAN.

"Alih-alih membantu menyelesaikan isu Myanmar, aksinya justru memicu perpecahan di kalangan negara-negara di kawasan," sebut Mar Aung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)