Pakistan. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 1 August 2023 19:33
Islamabad: Pakistan mengumumkan kenaikan harga bensin dan solar untuk lebih mencerminkan kenaikan harga internasional dan untuk meningkatkan pendapatan guna memenuhi tujuan dana talangan Dana Moneter Internasional (IMF).
Dalam pernyataan video yang direkam, Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar mengatakan harga bensin, atau bensin, akan dinaikkan sebesar 19,95 rupee Pakistan menjadi 272,95 rupee Pakistan (USD0,952) per liter dan solar sebesar 19,90 rupee menjadi 273,40 rupee per liter, meningkat 7,8 per liter untuk kedua bahan bakar.
Dia menjelaskan harga bahan bakar telah meningkat tajam di pasar global dalam 15 hari terakhir seraya menambahkan pemerintahnya telah berusaha untuk meminimalkan kenaikan tersebut. Benchmark harga minyak mentah brent naik 16 persen selama Juli 2023.
Dia mengatakan Pakistan tidak dalam posisi untuk menyimpang dari perjanjian siaga IMF yang diselesaikan pada 30 Juni setelah delapan bulan negosiasi mengenai langkah-langkah disiplin fiskal yang ketat.
"Anda semua tahu komitmen internasional yang kami miliki dengan IMF mengenai pungutan minyak," katanya, dan menambahkan dia bisa saja mengumumkan kenaikan yang lebih kecil seandainya komitmen itu tidak ada, dilansir Channel News Asia, Selasa, 1 Agustus 2023.
Islamabad telah berkomitmen untuk pungutan minyak hingga 50 rupee per liter di samping serangkaian tindakan yang menyakitkan, termasuk meningkatkan pendapatan tambahan, menaikkan harga energi, dan nilai tukar berbasis pasar, yang telah memicu inflasi bersejarah.
Dar tidak mengatakan berapa retribusi itu dalam pernyataannya pada Selasa, tetapi bulan lalu dia mengatakan pemerintah akan berusaha mempertahankannya sekitar 45 rupee per liter. IMF juga meminta Pakistan untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat. Bank sentral mempertahankan tingkat kebijakan stabil pada 22 persen.
Kenaikan harga minyak akan memiliki implikasi politik bagi pemerintah koalisi Dar hanya beberapa bulan sebelum pemilihan umum. Negara Asia Selatan berpenduduk 220 juta orang itu sudah memiliki tingkat inflasi lebih dari 29 persen. Biro statistik Pakistan diperkirakan akan merilis data inflasi Juli pada Selasa malam.