Ilustrasi. FOTO: Kemenkeu
Angga Bratadharma • 31 July 2023 15:17
Taipei: Perekonomian Taiwan yang bergantung pada ekspor kembali tumbuh pada kuartal kedua 2023, dibantu oleh konsumsi domestik yang tangguh. Namun, kinerja ekspor tetap lemah akibat tertekannya permintaan produk teknologi pulau tersebut di tengah tantangan ekonomi global.
Melansir The Business Times, Senin, 31 Juli 2023, Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 1,45 persen pada periode April-Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kata badan statistik. Pencapaian itu mengalahkan perkiraan pertumbuhan 0,8 persen dalam jajak pendapat Reuters.
Kuartal-ke-kuartal, ekonomi berkembang pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 7,02 persen. Sedangkan PDB pada kuartal pertama telah turun sebanyak 2,87 persen dari tahun sebelumnya, dengan ekonomi tergelincir ke dalam resesi.
Ekspor Taiwan turun lebih dari yang diharapkan pada Juni, merosot paling tajam dalam hampir 14 tahun, dengan pemerintah memperkirakan bahwa kembalinya pertumbuhan mungkin tidak akan terjadi hingga November. Ekspor kuartal kedua turun 16,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, peningkatan kontraksi tahunan kuartal pertama sebesar 19,2 persen.
Pada Mei, pemerintah memperkirakan pertumbuhan setahun penuh di 2023 sebesar 2,04 persen, laju paling lambat dalam hampir delapan tahun dan lebih rendah dari pertumbuhan 2,45 persen pada 2022.
Ekonomi di Tiongkok, pasar ekspor terbesar Taiwan, tumbuh 6,3 persen pada kuartal kedua, berada di bawah perkiraan analis, karena permintaan melemah di dalam dan luar negeri, dengan momentum usai covid yang goyah dengan cepat.