Digitalisasi. Foto: Medcom.id.
Solo: Survei Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM) 2022 menunjukkan hanya 20 persen UMKM Indonesia yang telah mengadopsi teknologi digital.
Survey yang sama mengungkapkan beberapa kendala utama yang dihadapi UMKM dalam mengadopsi teknologi digital adalah akses terbatas ke teknologi (40 persen), kurangnya pemahaman tentang manfaat digitalisasi (30 persen), dan keterbatasan sumber daya (30 persen).
Tantangan teknologi digital UMKM
Ketua Komite Ekonomi Kreatif Surakarta Sutanto Sastraredja mengungkapkan adopsi teknologi digital di kalangan UMKM tidak datang tanpa tantangan.
"Dalam rantai pasok, pelaku bisnis ini masih banyak yang tidak terbuka dengan teknologi. Hal ini merupakan masalah sosial yang terjadi saat ini, khususnya terkait penerimaan terhadap digitalisasi," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 Agustus 2023.
Sutanto mengamati pentingnya literasi digital dalam bisnis rantai pasok sektor UMKM. Semakin banyak UMKM yang beralih ke platform digital. Maka semakin luas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan interaksi dengan pemangku kepentingan bisnis.
Ketua Umum Hipmi Surakarta Respati Ardi menjelaskan target HIPMI Surakarta dalam memfasilitasi kolaborasi industri dan pemerintah dalam membangun ekosistem digital B2B yang inklusi.
"Hipmi Solo yang sekarang ini ingin memperluas akses UMKM ke teknologi digital guna mengatasi hambatan yang umumnya ditemui wirausahawan muda dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi lokal Solo," jelas dia.
Ekosistem digital B2B memiliki peran strategis dalam memperluas peluang pasar dan membangun kemitraan bisnis bagi segenap stakeholder bisnis rantai pasok, terutama pebisnis UMKM.
Mempermudah pelaku UMKM
SVP Marketing & Corporate Affairs Gudangada Yuanita Agata menjelaskan, melalui aplikasi GudangAda, UMKM dapat dengan mudah masuk ke jejaring digital rantai pasok yang telah dibangun GudangAda sehingga mempermudah pebisnis UMKM saat membeli dan menjual barang secara grosir.
"GudangAda memiliki sejarah panjang sebagai ekosistem layanan bisnis B2B terintegrasi di Indonesia. Saat ini GudangAda telah bermitra dengan lebih dari 1 juta pedagang tradisional," jelas dia.
Ia juga menekankan bahwa untuk meningkatkan skala bisnis UMKM Indonesia, diperlukannya adopsi strategi digital yang lebih baik lagi.
"Kami sangat mengapresiasi diadakannya hari UMKM 2023 di Solo tahun ini, kami akan terus mendukung komitmennya Pemerintah Indonesia khususnya terkait target melakukan onboard lebih dari 30 juta UMKM di 2024 dan memastikan mereka bertumbuh di dalam ekosistem kami,” ujar dia.