Presiden AS Joe Biden Berencana Kunjungi Vietnam

Presiden AS Joe Biden. (EPA)

Presiden AS Joe Biden Berencana Kunjungi Vietnam

Marcheilla Ariesta • 9 August 2023 15:15

New Mexico: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, dirinya akan segera melakukan perjalanan ke Vietnam. Niatan ini disampaikan di saat Hanoi bersemangat untuk terus meningkatkan hubungannya dengan Washington.

Biden membuat pernyataan tersebut saat berbicara di acara penggalangan dana politik di New Mexico.

Terkait dengan pengumuman Biden tersebut, juru bicara Gedung Putih mengatakan, tidak ada lagi informasi yang bisa dibagikan saat ini.

Pada pertemuan April lalu, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengungkapkan keinginan untuk mempererat hubungan diplomatik.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 9 Agustus 2023, pemerintah AS kala itu mengungkapkan upaya berkelanjutan untuk memperkuat hubungan dengan mitra-mitra di Asia dalam rangka melawan pengaruh Tiongkok.

"Ini bisa terjadi dalam beberapa minggu atau bulan mendatang," kata Blinken saat itu.

Baca juga:  Menlu AS Kunjungi Vietnam Hari Ini, Apa Tujuannya?

AS telah bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan Vietnam ke level kemitraan "strategis" dari yang selama dekade terakhir disebut "komprehensif." Vietnam cenderung berhati-hati atas hal ini, mengingat risiko akan dimusuhi oleh Tiongkok.

Biden mengungkapkan, dirinya mendapat telepon dari pemimpin Vietnam, dan berencana pergi ke negara itu untuk sekaligus hadir dalam pertemuan G20 di India pada 9-10 September mendatang.

"Dia ingin mengangkat kami menjadi mitra utama bersama dengan Rusia dan Tiongkok," kata Biden.

Belum diketahui sedekat apa AS dan Vietnam. Namun para pengamat menilai jika semakin erat, maka kemesraan keduanya dapat meningkatkan kerja sama militer dan pasokan senjata AS.

Washington dan perusahaan pertahanan AS secara terbuka mengatakan, mereka ingin meningkatkan pasokan militer ke Vietnam untuk melakukan diversifikasi dari Rusia yang merupakan pemasok utamanya.

Namun, kesepakatan militer dengan AS menghadapi rintangan potensial, termasuk kemungkinan ditahan anggota parlemen AS yang kritis terhadap catatan hak asasi manusia Vietnam.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)