Shell. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 24 August 2023 21:47
Singapura: Shell sedang mempertimbangkan penjualan pabrik pengilangan dan petrokimia di Singapura sebagai bagian dari tinjauan strategis yang lebih luas. Shell dikabarkan juga telah menyewa bank investasi Goldman Sachs untuk menjajaki kemungkinan kesepakatan.
CEO Shell Wael Sawan menargetkan pemotongan belanja selama dua tahun ke depan untuk meningkatkan profitabilitas sambil tetap berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada 2050.
Upaya tersebut mencakup peninjauan aset energi dan bahan kimia di pulau Bukom dan Jurong di Singapura, yang diumumkan pada Juni, seiring dengan upaya kelompok tersebut untuk menggunakan kembali pusat energi dan bahan kimianya secara global untuk menawarkan lebih banyak solusi rendah karbon kepada pelanggan.
"Tinjauan strategis kami sedang berlangsung dan kami menjajaki beberapa opsi termasuk divestasi," kata juru bicara Shell, dilansir The Business Times, Kamis, 24 Agustus 2023.
Perusahaan sedang meninjau aset Shell di Singapura termasuk perusahaan penyulingan terbesar di Asia, Sinopec Tiongkok, serta perusahaan perdagangan global Vitol dan Trafigura.
"Bagi perusahaan perdagangan, lokasi tersebut dipandang sebagai pusat penyimpanan dan distribusi minyak yang potensial," kata beberapa sumber.
Goldman Sachs, Sinopec, Trafigura dan Vitol menolak berkomentar.