Jakarta: Laga persahabatan antara timnas Indonesia vs Argentina yang berlangsung tanggal 19 Juni 2023 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) memberikan dampak positif bagi perekonomian.
Indonesia melalui PSSI memang harus merogoh kocek besar untuk mendatangkan tim juara Piala Dunia tersebut ke tanah air. Mengutip Instagram @goodstats.id, biaya satu pertandingan melawan Argentina mencapai USD 5 juta atau setara dengan Rp74 miliar.
Namun, itu ‘harga’ sebelum Timnas ini menyabet gelar juara di Piala Dunia 2022. Kini, biaya satu pertandingan melawan Argentina diperkirakan sudah melonjak hingga Rp119 miliar.
Dampak ekonomi untuk Indonesia
Dengan biaya ratusan miliar yang dikeluarkan, pertandingan Indonesia vs Argentina tidak hanya balik modal, namun berpotensi meraup untung jauh lebih besar.
Melansir kajian dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), dampak ekonomi yang didapat bahkan berkali-kali lipat.
Animo penonton yang tinggi, dan tiket yang ludes terjual jelas sudah menjadi indikator positif. Kemudian keuntungan lain yang didapat berasal dari siaran pertandingan dan sponsor.
LPEM FEB UI juga memaparkan pertandingan Indonesia vs Argentina juga merangsang stimulus perekomomian seperti tiket, transportasi, akomodasi, makanan dan minuman, serta penjualan merchandise.
Laga tersebut juga berimbas pada industri pakaian jadi, penyediaan makan dan minum, penyediaan transportasi, dan akomodasi. Adapun sektor terdampak tidak langsung yakni industri tekstil, industri peralatan elektronik, dan sektor pendukung lainnya.
Secara garis besar, LPEM FEB UI merinci total perputaran uang saat pertandingan Indonesia vs Argentina mencapai Rp548 miliar mengukur dari segala sektor.
Dampak terhadap penciptaan PDB mencapai Rp495 miliar. Kemudian dampak terhadap penciptaan output mencapai Rp965 miliar, ditambah penerimaan pajak Rp28 miliar, dan membuka lapangan pekerjaan untuk 5.719 orang.
"Jika terselenggara dengan aman dan lancar, FIFA Matchday Indonesia vs Argentina berpotensi menciptakan tambahan perputaran uang (output ekonomi) bagi perekonomian Indonesia sekitar Rp965 miliar," demikian kesimpulan LPEM FEB UI.
Berikut ini rinciannya:
- Dari perputaran uang tercipta nilai tambah ekonomi (PDB) sebesar Rp495 miliar.
- Akan tercipta tambahan pendapatan negara rumah tangga pekerja Rp188 miliar.
- Terdapat pula potensi pendapatan pajak tidak langsung bagi pemerintah sebesar Rp28 miliar.
- Terdapat potensi penciptaan kesempatan kerja sekitar 5.719 orang (meskipun bersifat temporer).