Prospek Ekonomi Indonesia Dinilai Tetap Positif

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Prospek Ekonomi Indonesia Dinilai Tetap Positif

M Rodhi Aulia • 21 March 2025 22:38

Jakarta: Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia terus disampaikan oleh berbagai pihak. Kepala Ekonom Juwai IQI Shan Saeed menilai prospek ekonomi Indonesia tetap positif dengan potensi pertumbuhan yang mencapai 5% pada tahun ini.

“Dengan menerapkan dan fokus pada strategi multifaset, Indonesia dapat menciptakan perekonomian yang lebih tangguh dan dinamis. Saya tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia,” kata Shan Saeed dalam keterangannya yang dikutip, Jumat, 21 Maret 2025.

“Di Juwai IQI, kami memperkirakan PDB Indonesia akan tumbuh antara 4,5% hingga 5% pada tahun 2025,” lanjutnya.

Dukungan terhadap investasi lokal dan upaya menarik investasi asing langsung (FDI) dinilai menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. Menurut Shan Saeed, kepercayaan kepada investor lokal akan memperkuat pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

“Fokus pada ekonomi domestik adalah kunci utama. Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai hasil PDB yang diinginkan pada tingkat makro,” ungkapnya.

Baca juga: Moody: Ekonomi Indonesia Tetap Resilien

Selain itu, langkah strategis pemerintahan mendatang menjadi perhatian utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Semua mata kini tertuju pada langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang bertekad untuk melakukan reformasi ekonomi dan sosial guna membawa perekonomian ke tingkat pertumbuhan selanjutnya yang menguntungkan rakyat,” paparnya.

Lebih lanjut, berbagai strategi disoroti sebagai faktor utama dalam memperkuat ekonomi Indonesia di tahun 2025. Investasi dalam infrastruktur transportasi, energi, dan digital diyakini dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi faktor penting, mengingat kontribusinya terhadap PDB Indonesia mencapai 61%. Dari sisi ketenagakerjaan, UMKM menyerap 97?ri total tenaga kerja atau sekitar 119,6 juta orang. Namun, baru 17,5 juta pelaku UMKM yang telah memasuki ekosistem digital dan memanfaatkan e-commerce.

“Tenaga kerja produktif menjadi pendorong utama prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambahnya.

Peningkatan pendidikan dan keterampilan juga dinilai sebagai faktor penting dalam menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri. Investasi dalam pendidikan perempuan disebut berperan besar dalam mengubah arah ekonomi, sebagaimana yang telah berhasil dilakukan oleh China dalam mengurangi kemiskinan.

Dukungan terhadap inovasi dan kemajuan teknologi, serta penguatan hubungan perdagangan regional ASEAN, Afrika, dan GCC, diharapkan dapat semakin memperkuat ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)