Trump Pertimbangkan Ganti Menteri Pertahanan Usai Kontroversi Kebocoran Informasi

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth. Foto: CNN

Trump Pertimbangkan Ganti Menteri Pertahanan Usai Kontroversi Kebocoran Informasi

Fajar Nugraha • 22 April 2025 09:48

Washington: Pemerintahan Presiden Donald Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menggantikan Menteri Pertahanan, Pete Hegseth, menyusul kontroversi kebocoran informasi rahasia militer. Menurut sumber internal yang tidak ingin disebutkan namanya, Hegseth diduga membagikan detail operasi militer Amerika Serikat (AS) melalui aplikasi perpesanan Signal kepada keluarga dan pengacaranya.

Insiden ini terjadi pada Maret 2025, ketika Hegseth disebutkan membocorkan informasi menit-demi-menit tentang serangan udara terhadap target Houthi di Yaman. Kebocoran ini semakin memanas setelah diketahui bahwa sebuah grup obrolan Signal lain yang berisi pejabat Gedung Putih secara tidak sengaja menyertakan seorang jurnalis.

Respons Gedung putih dan Pentagon

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt membantah adanya rencana penggantian Hegseth, menegaskan bahwa Presiden Trump tetap mendukung penuh menteri pertahanannya. Leavitt menulis di platform X bahwa Presiden berdiri kuat di belakangnya.

Hegseth sendiri membantah semua tuduhan dalam acara Paskah Gedung Putih, pada Senin. "Media mengambil sumber anonim dari mantan karyawan yang tidak puas untuk merusak reputasi saya," ujarnya, dikutip dari NRP, Senin, 21 April 2025.

Kontroversi ini terjadi bersamaan dengan keluarnya empat penasihat senior Pentagon secara tiba-tiba pekan lalu. Mantan Juru Bicara Departemen Pertahanan John Ullyot dalam opini yang ditulisnya menyebut situasi di Pentagon sebagai "kehancuran besar-besaran" akibat pertikaian internal.

Tiga penasihat lainnya, Dan Caldwell, Colin Carroll, dan Darin Selnick, mengklaim mereka dikeluarkan secara tidak adil dan tidak pernah diberitahu secara spesifik tentang tuduhan yang diarahkan kepada mereka. Ketiganya sebelumnya adalah rekan Hegseth di Concerned Veterans for America, kelompok kebijakan sayap kanan.


Reaksi dari kongres

Senator Jeanne Shaheen dari New Hampshire, anggota Komite Angkatan Bersenjata dari Partai Demokrat, mengkritik keras penunjukan Hegseth.

"Presiden Trump bertanggung jawab atas penunjukan mantan pembawa acara TV tanpa pengalaman memimpin organisasi besar ini," ujarnya dalam pernyataan tertulis.

Kontroversi ini menimbulkan pertanyaan tentang keamanan informasi dan tata kelola di Departemen Pertahanan, terutama terkait penggunaan aplikasi perpesanan pribadi untuk urusan resmi. Sementara Gedung Putih tetap mendukung Hegseth, spekulasi tentang kemungkinan pergantian pimpinan di Pentagon terus bergulir di Washington.

(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)