Banjir Bandang Tewaskan 56 Orang di Desa Pegunungan Kashmir, India

Ilustrasi: Medcom.id

Banjir Bandang Tewaskan 56 Orang di Desa Pegunungan Kashmir, India

Muhammad Reyhansyah • 15 August 2025 17:47

Kashmir: Sedikitnya 56 orang meninggal dan puluhan lainnya dilaporkan hilang setelah banjir bandang yang dipicu hujan deras menyapu sebuah desa di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Arus air bercampur lumpur menerjang permukiman di pegunungan Himalaya.

Insiden ini menjadi bencana banjir mematikan kedua di India bulan ini. Kepala Menteri Kashmir Omar Abdullah dalam pernyataannya menyebut kondisi “sangat memprihatinkan” usai hujan lebat yang digambarkan sebagai “cloudburst” menghantam distrik Kishtwar.

Warga berkerumun di rumah sakit Kishtwar, sementara sejumlah korban luka dibawa menggunakan tandu. Pejabat penanggulangan bencana Mohammad Irshad mengatakan kepada AFP dan dikutip New Zealand Herald, Jumat, 15 Agustus 2025 bahwa “56 jenazah telah ditemukan” sebelum operasi penyelamatan dihentikan sementara pada malam hari.

Irshad menambahkan, 80 orang masih dilaporkan hilang dan 300 orang berhasil diselamatkan, termasuk “50 korban luka berat” yang telah dirujuk ke rumah sakit terdekat. Otoritas setempat memperingatkan jumlah korban tewas kemungkinan masih akan bertambah, mengingat banyak rumah yang rusak atau hanyut terbawa arus.

Sushil Kumar, warga desa Atholi yang berdekatan, menyampaikan bahwa ia “melihat sedikitnya 15 jenazah dibawa ke rumah sakit lokal”. Sementara itu, Komisaris Distrik Kishtwar Pankaj Kumar Sharma menyatakan “kemungkinan masih ada jenazah yang ditemukan”.

Desa Chisoti, lokasi terjadinya bencana, berada di jalur ziarah menuju kuil Machail Mata. Menurut pejabat, sebuah dapur umum besar yang digunakan lebih dari 100 peziarah yang tidak terdaftar pada otoritas setempat hanyut tersapu banjir.

Tim penyelamat mengalami kesulitan mencapai lokasi, sementara tentara juga dikerahkan untuk membantu. Departemen meteorologi daerah tersebut telah mengeluarkan peringatan hujan deras dan banjir susulan, meminta warga tetap waspada. Jalan-jalan menuju wilayah itu sebelumnya telah rusak akibat hujan badai berhari-hari. Lokasi bencana berjarak lebih dari 200 kilometer dari Srinagar, kota utama wilayah tersebut.

“Segala bantuan yang diperlukan akan diberikan kepada para korban,” kata Perdana Menteri Narendra Modi.

Bencana serupa terjadi pada 5 Agustus lalu, ketika banjir bandang melanda kota pegunungan Dharali di negara bagian Uttarakhand dan menguburnya dalam lumpur. Korban tewas diperkirakan melebihi 70 orang, meski jumlah pastinya belum dikonfirmasi.

Banjir dan tanah longsor kerap terjadi pada musim monsun yang berlangsung Juni hingga September. Para pakar menilai perubahan iklim, ditambah pembangunan yang tidak terencana dengan baik, memperburuk frekuensi dan dampak bencana. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB tahun lalu menyebut meningkatnya intensitas banjir dan kekeringan sebagai “sinyal peringatan” dari siklus air yang makin tidak menentu akibat perubahan iklim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)