Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Flores Timur, NTT. (metrotvnews.com/Fransiskus Gerardus Molo)
Flores Timur: Aktivitas kegempaan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkat, pada Sabtu, 16 Agustus 2025, pukul 10.15 Wita. Hal itu disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melalui Pos Pengatamat Gunung Api Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
Peringatan ini menandakan akan terjadi potensi letusan eksplosif atau dahsyat di gunung api yang berada di antara Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur, NTT. Kepala Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro dalam kaporannya mengatakan Gunung Lewotobi Laki-laki telah dinaikan statusnya dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas.
"Gunung mengalami peningkatan aktivitas kegempaan yang sangat signifikan. Warga diminta menjauh dengan radius 7 kilometer," ujar Herman, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Berdasarkan laporan harian aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada Sabtu, 16 Agustus 2025, periode pengamat selama 6 jam sejak pukul 00.00 hingga 06.00 Wita, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 300-500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara sekitar 17-19°C.
Berdasarkan data kegempaan, tercatat 1 kali gempa Hembusan, 11 kali gempa Tremor Non-Harmonik, 2 kali gempa Low Frequency, 5 kali gempa Vulkanik Dalam, 5 kali gempa Tektonik Jauh. PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan," ujar Herman.
Sementara itu, Wakil Bupati Flores Timur, Ignas Boli Uran mengimbau kepada warga di bawah lereng gunung yang sedang beraktifitas agar selalu waspada. Masyarakat diminta kembali ke lokasi pengungsian.
"Untuk pengungsi di seputaran Gunung Lewotobi tetap waspada, selalu kembali ke lokasi pengungsian pada malam hari," ujar Ignas. (Fransiskus Gerardus Molo)