Titik gempa di Padang Panjang, Jumat, 2 Mei 2025.
Lukman Diah Sari • 2 May 2025 15:11
Padang Panjang: Wilayah Padang Panjang, Sumatra Barat, diguncang gempa tektonik pada Jumat, 2 Mei 2025, pukul 14.07 WIB. Guncangan terasa kuat dan cukup mengagetkan warga yang sedang beraktivitas.
“Gempa ini termasuk dangkal, dan getarannya cukup dirasakan di permukaan. Lokasinya dekat pemukiman sehingga banyak warga yang panik dan keluar dari rumah,” ungkap Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang Suaidi Ahadi, Jumat, 2 Mei 2025.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kekuatan gempa mencapai magnitudo 4,8 dengan pusat gempa berada di darat. Tepatnya di sekitar 2 kilometer timur laut dari pusat Kota Padang Panjang, pada kedalaman 10 kilometer.
Suaidi menyebut gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Sianok, salah satu patahan aktif yang membentang di wilayah Sumatra Barat. Menurut Suaidi, berdasarkan pemetaan intensitas guncangan (shakemap), gempa dirasakan paling kuat di Padang Panjang dengan skala III-IV MMI, yang artinya getaran dirasakan jelas oleh banyak orang di dalam rumah, jendela dan pintu bergetar seperti dilalui truk besar. Sementara di kota-kota sekitar seperti Bukittinggi, Padang Pariaman, Pariaman, dan Payakumbuh, gempa terasa dalam skala II-III MMI.
“Sejauh ini belum ada laporan kerusakan. Tapi kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, apalagi jika ada bangunan yang retak atau mengalami kerusakan ringan,” katanya.
Hingga pukul 14.30 WIB, BMKG mencatat telah terjadi dua kali gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. Suaidi menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami karena pusat gempa berada di daratan dan tidak melibatkan aktivitas bawah laut.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu menyesatkan yang beredar di media sosial. Suaidi juga mengingatkan pentingnya memeriksa kondisi bangunan rumah setelah gempa.
“Pastikan tidak ada kerusakan struktural pada rumah. Bila ada retakan atau kerusakan yang membahayakan, sebaiknya jangan dulu masuk sampai ada pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.