Jamban keluarga yang dibangun di Dompu. Foto: Istimewa.
Arga Sumantri • 18 March 2025 16:52
Dompu: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sanitasi yang tidak aman bertanggung jawab terhadap kematian lebih dari 400 ribu orang di seluruh dunia setiap tahun. Sanitasi tidak aman merupakan sumber infeksi cacing atau Soil Transmitted Helminth (STH), dan WHO memprediksi 1 dari 4 orang di dunia terinfeksi STH.
Kondisi ini yang mendasari program pembangunan 601 jamban keluarga oleh PT Sumbawa Timur Mining (STM) di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Program yang bertujuan mendukung sanitasi aman ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.
"Berdasarkan hasil pemetaan sosial yang kami lakukan, sebagian masyarakat di delapan desa se-Kecamatan Hu'u belum memiliki jamban, sehingga harus buang air besar (BAB) sembarangan. Kami dan pemerintah desa setempat bersama-sama berupaya mengatasi masalah ini," kata Tim Community Development STM Vovia Witni, dalam keterangannya, Selasa, 18 Maret 2025.
Ia mengungkapkan dukungan yang diberikan sejak 2018 ini merupakan bagian dari Program Partisipasi Desa (PPD) STM bidang kesehatan, selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) di tiap-tiap area program.
Ia menyebut STM telah membangun 601 jamban keluarga dan 8 fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) umum dalam 7 tahun terakhir. Program ini diharapkan mendukung pemerintah dalam mencapai desa yang bebas dari buang air besar sembarangan.
"Program jamban keluarga yang dijalankan STM tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai pentingnya kebersihan dan sanitasi," katanya.
Baca juga: Seluruh RSUD di Jakarta Bakal Terapkan Pembayaran Melalui QRIS Tap |