Menlu Sugiono sebagai panelis salah satu diskusi di World Economic Forum. (WEF)
Marcheilla Ariesta • 23 January 2025 18:59
Davos: Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono, menegaskan bahwa kerja sama internasional sejalan dengan tujuan dan misi negara. Karenanya, Indonesia menjalin hubungan dengan para sahabatnya dengan tujuan melindungi keutuhan wilayahnya, warga negaranya, mensejahterakan dan mencerdaskan warga negaranya.
Ini adalah alasan Indonesia terlibat aktif dalam setiap upaya untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia.
"Tujuan utama dari kerja sama internasional adalah untuk saling memperoleh keuntungan serta saling menguntungkan kedua negara yang bekerja sama, namun tetap mematuhi pedoman politik serta ekonomi dari negara yang menjalin kerja sama," kata Menlu Sugiono saat menjadi panelis di World Economic Forum (WEF) di Davos, Kamis, 23 Januari 2025.
Dalam mencapai tujuan ini, kata Sugiono, Presiden Prabowo Subianto telah mengunjungi beberapa negara untuk pertemuan multilateral dan bilateral. Kunjungan tersebut untuk memastikan bahwa upaya pemerintah dapat didukung oleh interaksi Indonesia dengan masyarakat global.
Meski demikian, di kawasan dan secara global, ada persimpangan yang mungkin saling bertentangan, yang mengarah pada konflik atau ketegangan. Oleh karena itu, Sugiono menambahkan, Indonesia ingin menciptakan kerja sama dan kolaborasi dengan semua tetangga dan teman di kawasan dan komunitas global, sehingga dapat terlibat dalam cara yang lebih konstruktif.
Dalam kerja sama internasional, Indonesia dapat memperoleh berbagai manfaat, seperti memajukan perekonomian negara, mendapatkan peluang untuk mencari ilmu pengetahuan dan teknologi, memperkuat daya tawar dan posisi negara di mata dunia internasional, dan lain-lain.
Dengan demikian, Indonesia dapat terus berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia, serta memperkuat kerja sama dengan negara-negara lain untuk mencapai tujuan bersama.
Perdamaian di Myanmar
Dalam pidato sebelumnya, Sugiono mengungkapkan bahwa dialog nasional inklusif yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan merupakan prioritas untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di Myanmar
Menlu Sugiono sampaikan keprihatinan atas berlanjutnya konflik internal di Myanmar.
Krisis yang telah berlangsung sejak 2021 ini juga telah menimbulkan berbagai ancaman keamanan lain, termasuk berkembangnya kejahatan transnasional dan menjamurnya produksi opium di Myanmar.
“Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung terciptanya situasi yang kondusif dan ruang yang aman bagi terwujudnya dialog,” ujar Menlu Sugiono.
Lebih lanjut, Menlu Sugiono juga angkat komitmen bersama Menteri-Menteri ASEAN untuk mendorong implementasi Five-Point Consensus (5PC).
Dalam pertemuan, Menlu Sugiono mengundang para mitra untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi Myanmar melalui The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre).