Viral! Gawang Penyelamat di Lembang Cegah Kecelakaan Akibat Rem Blong

Gawang penyelemat jalur ekstrem kawasan wisata Punclut Kampung Sukasirna, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan

Viral! Gawang Penyelamat di Lembang Cegah Kecelakaan Akibat Rem Blong

Roni Kurniawan • 30 January 2025 15:57

Bandung: Jaring penyelamat menyerupai gawang sepak bola di Kampung Sukasirna, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, viral di media sosial. Pasalnya gawang tersebut mampu menyelamatkan pengendara motor yang mengalami rem blong di kawasan wisata tersebut.

Video berdurasi 15 detik hasil rekaman kamera pengintai (CCTV) beredar di media sosial memperlihatkan pengendara motor yang mengalami rem blong saat melintas di kawasan Punclut dari arah Lembang menuju Cimbuleuit. Pengendara motor tersebut langsung mengarahkan ke area lajur darurat yang menyerupai gawang dan selamat dari kecelakaan.
 

Baca: Viral, Mobil Muatan Durian Terguling Malah Dijarah Warga
 
Kehadiran lajur darurat tersebut merupakan inisiatif dari warga sekitar yang simpati karena sering terjadinya kecelakaan terutama sepeda motor.

Salah seorang warga penggagas lajur darurat, Toni Alfin, mengatakan lajur darurat yang dibikin secara swadaya asalnya mengandalkan alat seadanya berupa besi, kayu serta ban bekas mobil.

"Ini dari dulu bikinnya sama Karang Taruna sama warga, dikarenakan posisinya tidak layak jadi pengajuan ke PUPR, ya baru tiga bulanan. Ide gawang ini dari PUPR, jadi posisinya gini, dulu besi sama ban bekas dipasang, tapi yang namanya rem blong tetap aja yang namanya luka ada," kata Toni di Bandung Barat, Kamis, 30 Januari 2025.

Toni mengatakan, wilayah tersebut merupakan jalur ekstrem terutama bagi sepeda motor dengan kontur jalan yang curam dan berkelok. Bahkan pada saat libur panjang Mikraj dan Tahun Baru Imlek kemarin, dalam satu hari 15 hingga 20 kecelakaan terjadi.

"Hari libur itu sehari bisa 15 sampai 20 kecelakan. Tapi tidak dititik ini aja, ada tiga, yang diatas sini sama bawah," sahutnya.

Toni pun mengaku awalnya mengajukan pembuatan gawang darurat tersebut di tiga titik yang dinilai kerap terjadi kecelakaan. Namun hingga kini baru satu titik yang direspon, bahkan itu pun setelah adanya pelajar yang menjadi korban meninggal.

"Makanya saya ngajuin tiga diatas disini, dibawah, lebih bagus mah. Apalagi yang diatas itu sangat perlu sekali, disana jalannya belok juga terus mudun (curam). Ya semoga secepatnya untuk dipasang juga di atas sama dibawah," ungkap Toni.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)