Tim Nasional Tinju Amatir Indonesia membawa pulang lima medali dari ajang Kejuaraan Tinju 4 Penjuru yang digelar di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 18–19 September 2025. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 21 September 2025 16:27
Jakarta: Tim Nasional Tinju Amatir Indonesia membawa pulang lima medali dari ajang Kejuaraan Tinju 4 Penjuru yang digelar di Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, pada 18–19 September 2025. Dari lima atlet yang bertanding, Timnas Indonesia meraih tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Petinju yang meraih medali emas tersebut, yakni Yoshua Holy Masihor (kelas 54 kg), Eliezer Gonzales (kelas 60 kg), dan Alfino Caesar (kelas 75 kg). Manajer Tim sekaligus Bendahara Umum PP Pertina, Osco Olfriady Letunggamu, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian ini.
"Puji Tuhan, semua atlet tinju Indonesia berhasil meraih medali," ujar Osco dalam keterangannya, dilansir pada Minggu, 21 September 2025.
Petinju lainnya yang meraih prestasi ialah Krispinus Mariano Wonda (kelas 51 kg) dengan raihan medali perak dan Mohammad Reza Midun (kelas 69 kg) mendapatkan medali perunggu.
Pembinaan Jangka Panjang Jadi Kunci
Prestasi gemilang ini disebut sebagai hasil kerja keras dan dedikasi panjang. Pelatih senior, Dufri Masihor, yang merupakan peraih Medali Emas Sea Games 1997, itu menyampaikan rasa bangganya.
"Prestasi ini adalah hasil kerja keras, disiplin atlet, serta dukungan penuh dari masyarakat dan PP Pertina," kata Dufri.
Pelatih lainnya, Vinky Montolalu, menambahkan melahirkan seorang juara tinju tidak bisa instan. Perlu waktu yang panjang dalam membina
atlet.
"Membina atlet tinju butuh waktu panjang. Tidak mungkin dalam waktu kurang dari satu tahun kita bisa mencetak atlet berprestasi," tegas Vinky.
Menurut Vinky, seorang atlet membutuhkan empat hingga enam tahun pembinaan untuk dapat menjadi juara nasional. Proses ini dimulai dari latihan dasar pergerakan kaki selama berbulan-bulan sebelum akhirnya masuk ke teknik pukulan, seperti jab, straight, uppercut, dan hook yang memerlukan latihan bertahun-tahun.
Persiapan Singkat, Hasil Maksimal
Meskipun persiapan menuju kejuaraan ini terbilang singkat, hanya sekitar satu minggu, manajemen tim berupaya memaksimalkan program latihan.
"Kami memodifikasi program agar lebih fokus pada speed, endurance, dan conditioning," jelas Osco.
Pendekatan latihan yang fleksibel ini dirancang agar atlet tetap segar secara fisik dan mental, sehingga bisa tampil maksimal meskipun dengan persiapan yang minim. Asisten Manajer Timnas, Shelly Selowati Soejono, menyebut prestasi ini menegaskan komitmen PP Pertina untuk terus membina atlet muda.
"Investasi jangka panjang dalam pembinaan adalah jalan menuju lebih banyak prestasi di masa depan," ujar Shelly.
Setibanya di Tanah Air pada Sabtu, 20 September 2025, para pahlawan tinju disambut meriah di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng. Ketua Umum PP Pertina, Hillary Brigitta Lasut, memimpin langsung penyambutan, ditemani Wakil Ketua Umum Trinovi Khairani dan pengurus lainnya.
Sebelumnya, Hillary bertemu dengan Menpora yang baru, Erick Thohir. Selain mengucapkan selamat, Hillary menyampaikan prestasi yang sudah diraih atlet binaan Pertina.
Para atlet dikalungi bunga dan disambut dengan tarian Barongsai yang lincah dan dinamis. Selain itu, atlet mendapat bonus uang tunai dari Pertina dan sponsor.
Hillary mengungkapkan tarian Barongsai ini adalah permintaan khusus dari para atlet. "Kemarin waktu saya tanya, kalau dapat medali emas bagaimana? Jawab mereka, minta dijemput Barongsai. Saya kira bercanda. Dan itu kita wujudkan," ujar Hillary.
Penyambutan ini, menurut Hillary, adalah bentuk apresiasi PP Pertina atas perjuangan para atlet dalam mengharumkan nama bangsa.
"Saya juga senang sekali melihat ekspresi mereka karena merasa perjuangannya diapresiasi," ujar Hillary.