Khatib Wukuf Arafah, Anggota Amirulhaj Sampaikan Pesan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan

Anggota Amirulhaj sekaligus Katib Aam PBNU KH Ahmad Sa'id Ansori saya berkhotbah wukuf Arafah. Foto: Dok/Media Center Haji

Khatib Wukuf Arafah, Anggota Amirulhaj Sampaikan Pesan Persaudaraan dan Semangat Kebangsaan

Misbahol Munir • 6 June 2025 00:43

Makkah: Anggota Amirulhaj KH Ahmad Said Asrori menyampaikan pesan tentang pentingnya meneguhkan persaudaraan dan semangat kebangsaan. Pesan ini diurai Katib Am Syuriah PBNU saat menyampaikan Khutbah Wukuf Arafah di tenda Misi Haji Indonesia

Jemaah haji dunia, termasuk Indonesia, hari ini menunaikan ibadah Wukuf di Arafah. Wukuf berlangsung di tenda-tenda jemaah, sejak masuk waktu Zuhur. Proses wukuf diawali dengan khutbah, dilanjutkan salat jama’ qashar Zuhur dan Asar, lalu zikir dan doa.

“Hari ini adalah hari yang dinanti oleh jutaan umat Islam di dunia. Hari ini adalah hari dimana semua Jemaah haji berkumpul di padang Arafah. Semua bersimpuh, bermunajat dan bersujud di hadapan sang pencipta, Allah SWT, untuk meraih ampunan dan rida-Nya. Lantunan talbiyah bergema memenuhi langit-langit Arafah,” ujar Kiai Said, panggilan akrabnya, di Arafah, Kamis, 5 Juni 2025.

Hadir dalam wukuf Arafah di tanda Misi Haji Indonesia, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Muhammad Irfan Yusuf, Wakil Menteri Agama Romo Mohammad Syafii, Wakil Kepala BP Haji Dahniel Anzar Simanjuntak, Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, dan Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad.

Arafah, kata Kyai Said, adalah miniatur Mahsyar. Di tempat ini, umat manusia berkumpul dengan pakaian yang sama, berwarna putih sebagai lambang kesucian dan kesetaraan hamba di hadapan Tuhannya. Saat itu, pangkat tak lagi berguna. Jabatan tak lagi digdaya. Status sosial tak lagi berfaedah. 

“Wukuf di Arafah mengajarkan kita tentang pentingnya persaudaraan; seiman, sebangsa, dan sekemanusiaan. Di tempat ini, 1400-an tahun yang lalu, Nabi Muhammad mendeklarasikan persaudaraan kemanusiaan,” pesan dia.
 

Baca Juga: 

MUI Sebut Ibadah Haji Tak Sah, Jika Jemaah Tidak Wukuf di Arafah


Kiai Said mengutip pesan Nabi Muhammad Saw, “Wahai umat manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu, nenek moyang kalian juga satu. Kalian semua anak turun Adam dan Adam dicipta dari tanah. Ketahuilah bahwa tak ada keutamaan bagi orang Arab atas orang non Arab, orang non Arab atas orang Arab, kulit putih atas kulit hitam, kulit hitam atas kulit putih kecuali dengan takwa.” (HR. Imam Ahmad)

Ditegaskan Kyai Said, persaudaraan yang diajarkan Nabi adalah persaudaraan sejati. Persaudaraan tanpa basa-basi. Persaudaraan tanpa tapi. Persaudaraan yang penuh empati. Persaudaraan dengan sepenuh hati. 

“Karena itu, sesama saudara kita tak boleh menyakiti, tak boleh mengkhianati, dan tak boleh menzalimi. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan beragam. Terdiri dari banyak suku, ras, bahasa, dan agama. Mari kita jadikan seruan ukhuwah yang dideklarasikan Nabi pada 14 abad silam, sebagai semangat yang mampu meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa,” kata dia. 

“Mari kita jadikan keragaman bangsa sebagai kekuatan untuk membangun Indonesia ke depan menjadi negara yang besar, maju dan sejahtera. Bangsa yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” kata dia.

Kepada jemaah, Kyai Said berpesan Arafah menjadi tempat terbaik untuk beristighfar dan berdoa kepada Allah. 

“Semoga wukuf kita, dan doa-doa yang kita panjatkan diterima Allah Swt. Semoga Arafah menjadikan kita sebagai pribadi-pribadi yang luhur, yang mencintai negara dan bangsa Indonesia, dan mampu meneguhkan persatuan dan persaudaraan antar sesama. Semoga kita semua mendapat predikat hajjan mabrura, wa sa’yan masykura, wa dzanban maghfura, wa tijaratan lan tabur,” kata dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)