Ribuan warga Mimika memadati ajang Trisula Heroes Run 2025 yang digelar Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Minggu, 16 November 2025. Dokumentasi/ istimewa
Mimika: Ribuan warga Mimika memadati ajang Trisula Heroes Run 2025 yang digelar Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III. Gelaran lari 5 kilometer dan 10 kilometer itu menarik antusiasme masyarakat, termasuk para pelari muda Papua dari berbagai daerah.
Kegiatan ini sekaligus digelar untuk memperingati Hari Pahlawan dan memperkuat semangat persatuan di Tanah Papua.
Panglima Kogabwilhan III, Letjen Bambang Trisnohadi, mengatakan Trisula Heroes Run 2025 bukan sekadar ajang olahraga, melainkan ruang kebersamaan yang menghubungkan seluruh elemen bangsa.
"Di atas Tanah Papua yang diberkahi keindahan alam dan keberagaman budaya, semangat persatuan terus tumbuh dari langkah-langkah sederhana yang bersama kita lakukan, salah satunya dalam Trisula Heroes Run 2025,” kata Bambang di Mimika, Minggu, 16 November 2025.
Baca Juga :
Bambang menegaskan kegiatan ini mengingatkan masyarakat akan perjuangan para pahlawan yang telah mendahului bangsa. "Dalam setiap jejak langkah di lintasan, kita diingatkan pada perjuangan para pahlawan Tanah Air. Mereka berlari dalam medan perjuangan yang jauh lebih berat, memperjuangkan kemerdekaan dengan keberanian dan semangat pantang menyerah," jelasnya.
Dia menambahkan Trisula Heroes Run 2025 menjadi simbol bahwa anak-anak Papua, pemuda, tokoh adat, tenaga pendidik, aparat keamanan hingga masyarakat umum dapat bergerak dalam satu ritme untuk membangun Papua dalam bingkai NKRI. "Ini wujud nyata dari upaya setiap eksponen bangsa dalam memupuk kebersamaan sekaligus memperkuat tali persaudaraan di Papua," ungkapnya.
Bambang bersama jajaran Kogabwilhan III, termasuk Kaskogabwilhan III Marsda TNI Joko Sugeng Sriyanto dan Wapangkoops TNI Habema Brigjen TNI Fikri Musmar, turut mengikuti lomba lari sebagai bagian dari simbol solidaritas. Ia menyebut keringat para peserta mencerminkan komitmen menjaga persatuan di Papua.
"Peluh yang menetes seyogianya menjadi pengingat bahwa setiap upaya menjaga persatuan dan kesatuan di Tanah Papua bukan hanya slogan, tetapi tanggung jawab kita bersama," bebernya.
Bambang berharap ajang ini menumbuhkan optimisme bagi masyarakat Papua. "Sebagaimana para pahlawan berjuang untuk masa depan Indonesia, demikian pula kita melangkah hari ini untuk masa depan Papua yang damai, maju, dan sejahtera," ujarnya.