Tsunami di Rusia, 30 Juli 2025. (Geophysical Survey Of The Russian Academy Of Sciences)
Jakarta: Rabu, 30 Juli 2025, Indonesia dikejutkan oleh kabar gempa bumi dahsyat berkekuatan M8,7 yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia. Berdasarkan siaran resmi BMKG, gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Talaud, Gorontalo, Manokwari, Sorong, hingga Jayapura.
Masyarakat pesisir diimbau waspada dan menjauhi pantai hingga situasi dinyatakan aman. Dalam kondisi genting seperti ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperkuat perlindungan diri, tidak hanya secara fisik, tetapi juga spiritual kepada Allah SWT. Berikut doa agar terhindar dari bencana alam dalam Islam.
Doa Perlindungan dari Bencana Alam
Dalam ajaran Islam, menghadapi
bencana alam tidak hanya mengandalkan evakuasi dan kesiapsiagaan teknis. Melansir NU Online, umat Muslim diajarkan untuk senantiasa berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala bentuk malapetaka.
Doa menjadi bentuk ikhtiar spiritual dan ekspresi ketundukan kepada Tuhan yang Maha Mengatur segala peristiwa.
Salah satu
doa yang diajarkan Rasulullah SAW dan tercatat dalam kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi untuk memohon perlindungan dari berbagai bentuk bencana berbunyi:
Latin:
Allahumma inni a‘udzu bika minal hadmi wa a‘udzu bika minat taraddi wa a‘udzu bika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘udzu bika an yatakhabbathaniyasy-syaithanu ‘indal maut wa a‘udzu bika an amuta fi sabilika mudbiran wa a‘udzu bika an amuta ladighan.
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan, aku berlindung kepada-Mu dari tergelincir, dari tenggelam, dari terbakar, dari ketuaan, dari gangguan setan saat kematian, dari mati dalam keadaan lari dari jalan-Mu, dan dari mati karena sengatan.”
Doa tersebut secara langsung menyebutkan berbagai bentuk kematian tragis, termasuk reruntuhan, tenggelam, dan terbakar—semuanya relevan dalam konteks
bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung. Permohonan perlindungan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup perlindungan spiritual agar tetap teguh dalam keimanan saat menghadapi ajal.
Dalam konteks bencana yang akhir-akhir ini melanda,
doa ini dapat menjadi bagian dari kesiapsiagaan batin setiap Muslim. Islam tidak memisahkan antara upaya rasional dan spiritual: menghindari bahaya dengan evakuasi, sekaligus menggantungkan harap dan
doa kepada Allah.