Tanggapi Polemik 4 Pulau Aceh-Sumut, Watubun: Mendagri Kurang Kerjaan

Anggota DPR RI Komarudin Watubun. Metrotvnews.com/ Triawati

Tanggapi Polemik 4 Pulau Aceh-Sumut, Watubun: Mendagri Kurang Kerjaan

Triawati Prihatsari • 15 June 2025 17:52

Solo: Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP Komarudin Watubun menilai Mendagri kurang kerjaan. Hal itu dilontarkannya menanggapi polemik empat pulau yang tengah diperebutkan Aceh dan Sumut. 

"Mendagri kurang kerjaan, karena banyak kerjaan penting yang harus diselesaikan. Karena urusan pulau itu masak JK (Jusuf Kalla) sampai kasih tunjuk Aceh dengan Sumatra Utara dulu pisah. Dasarnya dari Jaman Bung Karno tidak ada soal, kok sekarang jadi masalah," ujarnya usai mengikuti kegiatan Soekarno Run SOC di Solo, Minggu, 15 Juni 2025.

Ia meminta agar Mendagri Tito Karnavian mengurangi hal-hal yang membuat publik heboh. Terkait batas pulau, lanjutnya, hal itu tidak hanya terjadi di Aceh dan Sumatera Utara saja.  

Ia juga menekankan agar pemerintah lebih memikirkan kepentingan rakyat. Diantaranya menyelesaikan persoalan PHK. 

"Jadi saya kira banyak hal penting yang harus diselesaikan. Sekarang ini rakyat sudah susah. PHK dimana-mana orang hidup susah buat lagi tambah susah. Jadi fokus cari tema-tema yang buat rakyat senang dalam keadaan susah seperti ini. Ini tidak hanya di Aceh, apalagi timur, daerah pemekaran baru. Batas-batasnya sampai sekarang belum jelas. Tapi saya tidak tau pertimbangan apa mendagri dan itu jadi tema besar sekarang dan berita utama," imbuhnya. 

Kendati demikian, ia mewanti-wanti agar penyelesaian permasalahan di Aceh  ditangani dengan hati-hati. 

"Sebenarnya itu urusan tidak terlalu besar untuk presiden turun tangan. Presiden sudah berbagai masalah menghadapi. Tugas menteri jangan heboh-heboh buat yang santai-santai saja," terangnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)