Seharian 'Terjebak' di Zona Merah, IHSG Turun ke Level 6.881

Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini kembali mengalami pelemahan. Bahkan, pasar modal tak sanggup keluar dari zona merah seharian ini.
 
Berdasarkan pemantauan, IHSG pada awal pembukaan langsung tergelincir. Posisinya terus tertekan hingga akhir perdagangan di sesi pertama.
 
Setelah istirahat siang, bursa saham Indonesia itu masih tak mampu bangkit. Meski, menjelang penutupan perdagangan, pergerakan IHSG sedikit mengalami kenaikan walaupun masih berada di zona merah.
 
Mengutip laman RTI, Rabu, 2 Juli 2025, IHSG ditutup di posisi 6.881,24 atau turun 34,11 poin, setara 0,49 persen.
 
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.896,42. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.905,36 dan level terendahnya di 6.838,40.
 
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 24,59 miliar lembar saham senilai Rp10,97 triliun. Sebanyak 396 saham melemah, 195 saham menguat, dan 196 saham stagnan.
 

Baca juga: IHSG Ambles ke Zona Merah Pagi Ini

(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

Pelemahan sudah diperkirakan

 
Pelemahan IHSG pada hari ini sudah diperkirakan Samuel Sekuritas. Dalam riset hariannya, pasar modal Indonesia akan sulit bergerak naik seiring pelemahan bursa saham yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan regional.
 
"IHSG akan melemah hari ini, di tengah sentimen negatif dari pasar AS dan regional," sebut analis Samuel Sekuritas dalam risetnya.
 
Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, Bursa AS ditutup bervariasi pada Selasa (1/7). Dow naik 0,91 persen, S&P 500 turun 0,11 persen, Nasdaq turun 0,82 persen.
 
Mayoritas bursa saham Asia ditutup menguat pada Selasa (1/7). Kospi naik 0,58 persen, Nikkei turun 1,24 persen, dan Shanghai naik 0,39 persen. IHSG turun 0,18 persen ke 6,915.4, dengan net sell asing sebesar Rp696 miliar.
 
Sementara baik Kospi turun 0,73 persen maupun Nikkei turun 1,14 persen dibuka melemah di perdagangan Rabu (2/7) pagi ini.