Bandara Frans Seda Maumere.
Sikka: Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Frans Seda Maumere. Sebanyak tiga penerbangan dilaporkan ditutup sementara akibat sebaran abu vulkanik.
Penerbangan dari dan menuju Maumere dibatalkan, yakni:
Wings Air
- Maumere–Kupang
- Kupang–Maumere
- Labuan Bajo–Maumere dan sebaliknya
Nam Air
- Maumere–Kupang
- Kupang–Maumere
Prakirawan BMKG Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Liza Febrizky menjelaskan bahwa langkah tersebut diambil untuk menjaga keselamatan penerbangan.
"Penutupan sementara dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi kerusakan atau kecelakaan pesawat akibat abu vulkanik di ruang udara,” ujar Liza, Rabu, 15 Oktober 202
PVMBG melaporkan suara dentuman keras terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-Laki. Hingga kini, status gunung masih berada pada Level IV atau Awas.
PVMBG juga mengimbau masyarakat di sekitar gunung untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 km, serta 7 km pada sektor barat daya, utara, dan timur laut dari pusat erupsi.
Erupsi terjadi pada Selasa, 14 Oktober 2025, pukul 23.37 Wita. Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Rabu, 15 Oktober 2025, pukul 01.35 Wita.
Puncak erupsi tercatat pada pukul 09.21 Wita, dengan kolom abu teramati mencapai sekitar 8.000 meter di atas puncak gunung atau sekitar 9.584 meter di atas permukaan laut. Aktivitas ini juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 3 menit 1 detik.
“Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat daya, barat, dan barat laut,” ungkap laporan PVMBG.