Ahli Geologi Sebut Sisi Positif dan Negatif Dugaan Jatuhnya Meteor di Cirebon

Mengenal Benda Benda Langit: Komet, Asteroid, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Ilustrasi Medcom.id.

Ahli Geologi Sebut Sisi Positif dan Negatif Dugaan Jatuhnya Meteor di Cirebon

Ahmad Mustaqim • 18 October 2025 13:59

Yogyakarta: Fenomena munculnya meteorit di langit Cirebon pada beberapa waktu lalu bisa memberikan sejumlah dampak. Dosen Teknik Geologi UGM Yogyakarta, Nugroho Imam Setiawan, menjelaskan kejatuhan meteorit memiliki dua sudut pandang; berkah dan musibah.

Jatuhan meteorit bisa menjadi berkah terutama dalam bidang ilmiah. Melalui meteorit, dapat diketahui informasi batuan dari tata surya dan yang ada di sekitar bumi, komposisi batuan, dan kandungannya. 

"Kita jadi tahu komposisi batuan yang ada di sekitar bumi, umur dari meteorit bisa menjadi informasi umur bumi, kemudian kita juga bisa mengetahui bagaimana sistem tata surya yang terjadi, serta memanfaatkan kandungan dari meteorit tersebut," kata Nugroho, saat dihubungi, Sabtu, 18 Oktober 2025. 
 

Baca: BMKG Pastikan Dentuman Keras di Cirebon Bukan Petir
 
Nugroho mengatakan untuk memastikan keaslian kandungan dalam meteorit tersebut harus memiliki cara khusus dalam pengambilannya untuk diteliti lebih lanjut. Sampel meteorit lebih banyak diambil dari kutub selatan, karena di sana permukaan dari Benua Antartika sebagian besar tertutupi salju, sehingga ketika ada benda langit yang warnanya lebih gelap bisa terlihat dengan jelas. 

"Semakin cepat mengambil sampel dari masa jatuhnya itu semakin baik, kalau semakin lama meteorit sudah bercampur dengan tanah, dan lapuk tentu akan mengurangi keaslian meteorit tersebut," jelas Nugroho.

Menurut dia salah satu kandungan organik yang ditemukan di dalam meteorit adalah asam amino. Namun, asam amino juga bisa menghilang sebelum sampai di bumi. 

Hilangnya kandungan asam amino tersebut dikarenakan dengan suhu tinggi saat menembus atmosfer. Tingginya suhu tersebut membuat kandungan organik di dalam meteorit bisa lepas atau terkikis habis sehingga pada saat jatuh di permukaan bumi dan yang tersisa hanya kandungan non-organiknya. 

"Ketika meteorit memiliki pori untuk menyimpan asam amino, dia akan lebih aman tetapi kalau tidak berpori dan asam amino hanya terselubung di bagian luar, tidak akan survive lagi ketika jatuh di bumi," ucapnya. 

Selain berkah yang didapat dari meteorit, Nugroho menyatakan adanya musibah yang terjadi akibat dari jatuhan meteorit tersebut tidak bisa terlupakan. Musibah itu beberapa terekam dan terjadi ketika meteor jatuh di pemukiman atau di laut, dengan ukuran yang besar, sehingga bisa menyebabkan adanya tsunami. 

Berdasarkan prediksi tabrakan asteroid, Nugroho mengatakan bahwa prediksi itu sangat memungkinkan untuk tidak terjadi. Terlebih Bumi memiliki perlindungan yang cukup baik yaitu atmosfer, sehingga benda ruang angkasa yang ukurannya besar itu bisa menjadi lebih kecil dan akan mengurangi dampak yang dihasilkan. Namun demikian, apabila jatuhan tersebut tetap terjadi maka diharapkan tidak menimbulkan dampak yang besar, dan ukurannya meteornya pun jauh lebih kecil, dan jatuhnya tidak di pemukiman. 

"Tentu saja potensi jatuhan meteorit itu masih ada karena kita memiliki asteroid yang ada di sekitar bumi," ujar Nugroho. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)