Turnamen Sumo di London Berakhir, Hoshoryu Raih Gelar Tanpa Kekalahan

Turnamen Sumo berlangsung selama lima hari di London dan berakhir pada Minggu, 19 Oktober 2025. (PA Media / BBC)

Turnamen Sumo di London Berakhir, Hoshoryu Raih Gelar Tanpa Kekalahan

Willy Haryono • 20 October 2025 13:23

London: Para atlet olahraga sumo terbaik asal Jepang mengucapkan selamat tinggal kepada kota London di Inggris pada Minggu, 19 Oktober, setelah mereka menuntaskan turnamen internasional selama lima hari yang menjadi pertandingan sumo pertama di luar negeri dalam 34 tahun terakhir.

Pesumo Hoshoryu keluar sebagai juara setelah menundukkan Onosato dalam pertarungan penentu antara dua yokozuna (grand champion). Duel tersebut menutup perhelatan yang memikat warga London lewat berbagai penampilan ikonik para pegulat sumo di sekitar Gedung Parlemen hingga pub tradisional Inggris.

Dalam laga final, Hoshoryu sukses memutar tubuh dan mendorong keluar Onosato, yang memiliki bobot 191 kilogram, dan berhasil mempertahankan rekor sempurna 5-0 sepanjang turnamen.

“Saya hanya senang bisa melewati lima hari tanpa cedera,” ujar Hoshoryu dengan rendah hati, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 20 Oktober 2025.

Kemenangan ini mempertegas posisi Hoshoryu sebagai salah satu bintang terbesar dalam generasi pegulat sumo masa kini.

Fenomena Budaya dan Media Sosial

Sepanjang pekan di London, para pegulat sumo menjadi fenomena media sosial, dengan kegiatan sehari-hari mereka yang unik dan kontras dengan citra maskulin di arena. Dari berjalan santai di sekitar Istana Buckingham, bersepeda menggunakan sepeda sewaan, hingga menikmati bir di pub tradisional.

Pesumo Tobizaru, yang dijuluki “monyet terbang,” menerima penghargaan penampilan terbaik, sementara Takayasu dianugerahi penghargaan semangat bertarung.

Sorakan paling meriah malam itu ditujukan kepada Ura, yang meraih dua penghargaan sekaligus, yakni penghargaan teknik untuk lemparan spektakulernya dan penghargaan favorit penonton yang dipilih secara daring.

Popularitas Ura di Jepang terbukti menular ke London, menunjukkan daya tarik global yang mulai dimiliki oleh pegulat sumo generasi baru.

Tradisi Kuno di Persimpangan Zaman

Meski turnamen yang tiketnya terjual habis ini memberikan eksposur internasional langka, dunia sumo kini menghadapi tantangan serius di tanah kelahirannya.

Jumlah pesumo profesional terus menurun, kini hanya sekitar 600 orang, jauh dari puncak 1.000 pegulat pada awal 1990-an. Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran soal krisis regenerasi dalam tradisi yang telah berusia ribuan tahun itu.

Sebelum meninggalkan ring, Onosato, grand champion senior, menyampaikan pesan perpisahan dalam bahasa Inggris sederhana:

“London hebat. Terima kasih dan sampai jumpa lagi. Selamat tinggal,” katanya.

Ucapan itu menjadi penutup manis dari babak bersejarah diplomasi budaya Jepang, meninggalkan kesan mendalam akan perpaduan antara kekuatan, keanggunan, dan nilai tradisional yang tetap mampu memikat penonton modern lintas budaya. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Donald Trump Tonton Turnamen Sumo Secara Langsung

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)