Peringatan United Nations Day (UN Day) ke-80 di Jakarta. Foto: Metrotvnews.com
Fajar Nugraha • 24 October 2025 18:11
Jakarta: Peringatan United Nations Day (UN Day) ke-80 di Jakarta tidak hanya menjadi ajang refleksi atas peran Indonesia di panggung global, tetapi juga menyerukan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga perdamaian dan harmoni dunia.
Acara yang digelar di Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya, Jumat, 24 Oktober 2025 ini dihadiri oleh pejabat PBB, perwakilan kementerian, duta besar negara sahabat, dan ratusan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S(K), menegaskan bahwa tema “Safeguarding a World, Weaving Harmony” selaras dengan semangat universitas dalam menanamkan nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan solidaritas global. Ia menekankan bahwa perdamaian dunia tidak hanya bergantung pada keputusan politik, tetapi juga pada kesadaran setiap individu untuk hidup dengan rasa hormat dan empati.
“Perdamaian dimulai dari diri kita sendiri, seperti di ruang kelas, di lingkungan kampus, dan dalam interaksi sehari-hari. Menjaga dunia berarti menumbuhkan kemampuan untuk mendengarkan, menghormati, dan bertindak dengan kasih,” ujar Yuda Turana dalam sambutannya.
Sementara itu, UN Resident Coordinator di Indonesia, Gita Sabharwal, menyoroti pentingnya peran anak muda sebagai agen perubahan dalam menghadapi tantangan global. Menurutnya, generasi muda Indonesia memiliki energi dan kepemimpinan yang dapat mendorong transformasi sosial menuju masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Anak muda bukan sekadar pewaris masa depan, mereka adalah mitra sejajar dalam membangun dunia yang adil dan berkelanjutan. Kepemimpinan mereka penting untuk menciptakan solusi atas isu-isu global, dari perubahan iklim hingga ketimpangan,” ujarnya.
Melalui peringatan UN Day 2025 ini, PBB dan Indonesia menegaskan bahwa membangun perdamaian tidak dapat dilakukan oleh lembaga internasional atau pemerintah saja. Diperlukan dukungan publik dan partisipasi aktif generasi muda agar nilai-nilai toleransi, dialog, dan solidaritas dapat terus hidup di tengah masyarakat yang beragam.
(Muhammad Adyatma Damardjati)