Cara Menghitung Besaran kWh dari Token dan Mengetahui Biaya Listrik

Ilustrasi. Foto: dok PLN.

Cara Menghitung Besaran kWh dari Token dan Mengetahui Biaya Listrik

Ade Hapsari Lestarini • 1 September 2025 19:19

Jakarta: Banyak masyarakat yang mungkin bertanya-tanya, mengapa token listrik Rp100 ribu tidak menghasilkan 100 kWh? Jawabannya sederhana, nominal uang yang dibeli tidak seluruhnya dikonversi menjadi energi. Ada beberapa komponen biaya yang harus dipangkas terlebih dahulu.
 

Komponen biaya token listrik


Melansir laman PLN dan sunenergy, saat membeli token, nilai rupiah yang dibayarkan akan terpotong oleh dua hal yaitu:
  1. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) adalah pajak daerah yang besarnya bervariasi di tiap kota, mulai dari tiga persen hingga 10 persen dari nominal token. Misalnya, di Jakarta PPJ sebesar tiga persen. Potongan ini nantinya akan masuk ke kas pemerintah daerah.
  2. Biaya Administrasi yang dikenakan oleh pihak penjual token (bank, e-commerce, atau minimarket) atas layanan yang mereka berikan. Rata-rata, biaya ini berkisar antara Rp2.000 hingga Rp3.500.

Setelah dipotong kedua biaya tersebut, sisa uang yang ada barulah dikonversi menjadi kWh sesuai dengan tarif dasar listrik (TDL) yang ditetapkan oleh PLN.
 
Baca juga: Lengkap! Ini Rincian Tarif Listrik per 1 September 2025
 

Rumus menghitung kWh


Untuk mengetahui berapa kWh yang didapat, dapat menggunakan rumus ini:

Jumlah kWh = (Harga Token - PPJ) / Tarif Dasar Listrik (TDL) per kWh

Contoh pembelian token Rp100 Ribu

Membeli token senilai Rp100.000 dengan daya 1.300 VA di Jakarta. Berdasarkan data terkini (September 2025):

Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Jakarta: 3 persen x Rp100.000 = Rp3.000

Tarif Dasar Listrik (TDL) 1.300 VA: Rp1.444,70 per kWh

Maka, perhitungannya menjadi:

(Rp100.000?Rp3.000)÷Rp1.444,70=67,14kWh

Dari simulasi ini, dapat diketahui bahwa token senilai Rp100.000 hanya akan menghasilkan sekitar 67,14 kWh. Angka ini bisa berbeda di daerah lain karena besaran PPJ yang berbeda.

Cara mengukur konsumsi listrik bulanan

1. Cara manual 


Hitung konsumsi energi setiap alat elektronik (watt x jam pemakaian). Jumlahkan semuanya, lalu kalikan dengan 30 hari dan TDL yang berlaku. Cara ini membutuhkan ketelitian ekstra, namun bisa menjadi patokan yang baik.

2. Aplikasi PLN mobile


Cara ini merupakan cara paling mudah, dengan menggunakan aplikasi PLN Mobile. Cukup masukkan ID pelanggan, dan aplikasi ini akan menyajikan data penggunaan listrik dalam grafik, memberikan gambaran yang jelas mengenai konsumsi bulanan. (Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)