Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, akibat jebolnya tanggul sungai Tuntang. Metrotvnews.com/ Dok. BPBD Demak.
Rhobi Shani • 20 May 2025 11:11
Demak: Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berupaya mengurangi genangan banjir dengan mengoperasikan mesin pompa air. Lima titik rumah pompa telah dioperasikan di wilayah Desa Kalisari dan Desa Sayung.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerad (BPBD) Kabupaten Demak, Agus Musyafak, menyampaikan pompa air menjadi salah satu perangkat penting yang digunakan untuk mempercepat penanganan banjir. Mesin pompa air yang dioperasikan bersifat permanen.
“Kami terus memaksimalkan fungsi rumah pompa, terutama di Kalisari dan Sayung. Namun, genangan masih terjadi karena saluran sudah penuh dan air tak bisa mengalir ke sungai,” ujar Agus, Selasa, 20 Mei 2025.
Selain pompa air, kebutuhan mendesak lainnya masih terus diidentifikasi dan dikirim ke titik terdampak. Di antaranya air bersih, logistik, obat-obatan, perlengkapan bayi, selimut, serta normalisasi aliran sungai dan drainase. Pembuatan sabuk desa juga menjadi prioritas untuk mencegah meluasnya dampak banjir.
“Kami terus berkoordinasi dan memantau situasi. Fokus utama saat ini adalah memastikan keselamatan warga dan mempercepat surutnya genangan,” kata Agus.
BPBD Kabupaten Demak juga telah menerjunkan sejumlah perahu karet di sejumlah titik. Itu untuk membantu dan mempermudah mobilitas warga.
Seperti diketahui, sebanyak 10 desa di lima kecamatan masih terdampak banjir dengan genangan air yang cukup tinggi di beberapa lokasi. Banjir kali ini disebabkan jebolnya tanggul sungai Tuntang sepanjang kurang lebih 10 meter di Desa Karangrejo dan Desa karangrejo.
Sejumlah wilayah terdampak meliputi Desa Karangrejo, Kembangan, Krajanbogo, dan Gebangarum di Kecamatan Bonang. Kemudian di Desa Ploso Kecamatan Karangtengah. Lalu Desa Sayung dan Kalisari Kecamatan Sayung. Lantas di Desa Trimulyo dan Sidoharjo Kecamatan Guntur. Serta Desa Mintreng Kecamatan Kebonagung.