Korban Tewas Badai Melissa di Jamaika Bertambah Jadi 32 Orang

Ilustrasi terjangan badai. (Anadolu Agency)

Korban Tewas Badai Melissa di Jamaika Bertambah Jadi 32 Orang

Willy Haryono • 4 November 2025 14:59

Kingston: Pemerintah Jamaika pada Senin, 3 November 2025, mengonfirmasi sedikitnya 32 orang tewas akibat Badai Melissa, dengan delapan kematian lain masih dalam verifikasi.

Badai kategori 5 itu melanda wilayah barat pulau pada 28 Oktober dan menjadi badai terkuat yang tercatat dalam 174 tahun terakhir. Pusat Badai Nasional melaporkan Melissa pertama kali menghantam pesisir barat daya dekat New Hope.

Menjelang musim wisata yang akan dimulai sebulan lagi, pemerintah Jamaika berpacu dengan waktu untuk memperbaiki infrastruktur pariwisata. Sebelum badai melanda, industri wisata negara itu diproyeksikan tumbuh 7% pada musim dingin dengan target kedatangan 4,3 juta pengunjung.

Namun setelah kerusakan parah di wilayah barat, pemerintah berupaya membersihkan puing, memperbaiki hotel, dan memulihkan layanan publik guna menyelamatkan sektor utama perekonomian. Perdana Menteri Andrew Holness menegaskan pemerintah telah berupaya maksimal menghadapi bencana tersebut.

“Tidak ada infrastruktur di wilayah itu yang mampu menahan badai kategori 5,” ujarnya, seperti dikutip dari CBS News, Selasa, 4 November 2025.

Ketua Asosiasi Hotel dan Pariwisata Jamaika, Christopher Jarrett, mengatakan sebagian besar kerusakan terjadi di barat laut dan barat daya pulau, sementara kawasan wisata populer Negril di Westmoreland relatif tidak mengalami kerusakan besar. Seluruh bandara internasional kini telah kembali beroperasi dan menerima penerbangan komersial, meski komunikasi di beberapa daerah seperti Hanover masih terputus akibat rusaknya jaringan listrik dan telekomunikasi.

“Setiap anggota yang terdampak sedang berusaha keras untuk kembali beroperasi,” kata Jarrett. Pemerintah menargetkan sektor pariwisata dapat pulih sepenuhnya pada 15 Desember, bertepatan dengan dimulainya musim wisata puncak, meski kecepatan pemulihan diperkirakan berbeda di tiap daerah.

Sektor pariwisata menjadi tulang punggung ekonomi Jamaika, menyumbang sekitar 30% terhadap produk domestik bruto dan mempekerjakan sekitar 175 ribu orang. Namun badai ini juga memukul ekonomi lokal. “Dengan banyak hotel tutup dan wisatawan pergi, kami kehilangan pekerjaan dan penghasilan,” ujar Patricia Mighten, pekerja hotel di Hanover.

Hingga kini, tim penyelamat masih berusaha menjangkau 25 wilayah terisolasi di barat Jamaika, sementara hampir separuh pelanggan listrik belum mendapatkan pasokan daya. (Keysa Qanita)

Baca juga:  25 Ribu Warga Jamaika Mengungsi Imbas Badai Topan Melissa

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)