Ekonomi Warga Puncak Kembali Menggeliat Tanpa Mengancam Kelestarian Alam

Penanaman pohon di area Eager Adventure Land (EAL) kawasan puncak Bogor, Selasa, 28 Oktober 2025. Dokumentasi/ istimewa

Ekonomi Warga Puncak Kembali Menggeliat Tanpa Mengancam Kelestarian Alam

Deny Irwanto • 28 October 2025 20:13

Bogor: Masyarakat Bogor Selatan yang sempat terdampak penyegalan 18 lokasi usaha wisata di kawasan Puncak akan bernafas lega. Mereka dapat bekerja Kembali usai segel akan dicabut setelah memenuhi seluruh sanksi administratif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Kepastian itu disampaikan dalam penanaman pohon di area Eager Adventure Land (EAL) yang menjadi simbol komitmen pemerintah, pengusaha, dan masyarakat menjaga keseimbangan antara pemulihan lingkungan dan keberlanjutan ekonomi

Direktur Jendral Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup, Rizal Irawan, mengatakan penegakan hukum lingkungan hidup bukan semata memberikan sanksi, tetapi juga memastikan upaya restorasi dilakukan nyata.

"Roh dari Undang-Undang Nomor 32 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah pemulihan. Pengusaha diberi kesempatan memperbaiki, menanam kembali, membuat embung dan mengambil langkah nyata untuk memulihkan alam," kata Rizal dalam keterangan pers, Selasa, 28 Oktober 2025.

Baca Juga :

Perkuat Ekonomi Lokal, ADHI Karya Rampungkan Pembangunan PLBN Labang

Acara penanaman pohon dihadiri anggota DPR RI Mulyadi, Bupati Bogor Rudi Susmanto, serta pengusaha setempat.
 
Mulyadi, legislator daerah pemilihan Bogor Selatan menyampaikan apresiasi kepada KLH karena penerapan hukum dilakukan tegas, sekaligus membuka ruang dialog untuk menyelamatkan mata pencaharian warga.

“Ekonomi harus berjalan tanpa mengancam kelestarian alam. Ada titik tengah yang harus dijaga,” jelasnya.

Dia menegaskan keindahan alam dan udara segar Bogor Selatan adalah modal utama masyarakat untuk hidup dan bekerja.

Dalam kesempatan ini diumumkan pencabutan 18 segel usaha rencananya dilakukan Selasa pekan depan. Momen tersebut bahkan diusulkan sebagai 'Hari Puncak Hijau' untuk mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan ekowisata di kawasan Puncak.

Mulyadi menilai Bupati Bogor menunjukkan empati besar terhadap warganya yang terdampak penutupan usaha. “Banyak warga berkata, ‘Pak kami lapar, siapa yang urus perut kami?’ Ini adalah isu kemanusiaan,” ungkapnya.

Masyarakat berharap kolaborasi pemerintah dan pengusaha terus berlanjut agar pemulihan ekonomi dan lingkungan berjalan seimbang, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)