Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 31 October 2023 15:11
Cianjur: Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan salah satu wilayah berisiko tinggi rawan bencana. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebut hampir semua potensi bencana jadi ancaman di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsigaan BPBD Kabupaten Cianjur, Herli Permana, menyebut salah satu upaya mencegah dampak bencana ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Dari 354 desa dan 6 kelurahan, sampai saat ini Destana sudah terbentuk di 145 desa.
"Jadi, tujuan dibentuk Destana itu agar saat terjadi bencana di wilayah itu, mereka bisa mandiri menanganinya. Intinya, penanganan pertama saat terjadi bencana itu dilakukan Destana. Sampai saat ini sudah terbentuk sebanyak 145 Destana tersebar di berbagai kecamatan," kata Herli, Selasa (31/10).
Herli menjelaskan pada setiap desa yang sudah terbentuk Destana, segala sarana dan prasarananya sudah betul-betul siap. Termasuk kesiapan sumber daya manusianya.
"Kepengurusan Destana itu dibentuk langsung pihak desa. Mereka yang menentukan. Termasuk membuat jalur evakuasi ataupun tempat pengungsian seandainya terjadi bencana," jelasnya.
Menurut Herli semua anggaran pembiayaan operasional Destana ditanggung pihak desa. BPBD hanya mendukung dari sisi pelatihan personel, simulasi, serta hal-hal berkaitan peningkatan kapasitas penanganan kebencanaan.
"Seperti sekarang selama kemarau, Destana yang sudah dibentuk harus siap menghadapi potensi dampak bencananya. Belum lagi memasuki musim pancaroba dari kemarau ke musim hujan. Kita harus siap siaga karena potensi kerawanan bencana cukup tinggi," jelasnya.
Herli menyebut Kabupaten Cianjur merupakan 'etalase' potensi bencana. Pasalnya hampir semua potensi bencana sewaktu-waktu bisa terjadi.
Jika hanya mengandalkan BPBD, sebut Herli, tentu akan keteteran. Sebab, dengan jumlah personel sebanyak 62 orang termasuk di dalamnya tenaga administrasi, cukup sulit harus mengakomodir penanganan bencana di 360 desa dan kelurahan tersebar di 32 kecamatan.
"Kita punya gunung gede yang notabene masih aktif, tsunami di pesisir pantai selatan, pergerakan tanah, tanah longsor, banjir atau banjir bandang gempa bumi, maupun puting beliung. Semua potensinya ada di Kabupaten Cianjur," ujarnya.