Apa Itu Electoral College, Mekanisme Khusus dalam Pemilu AS

Seorang warga AS hendak menggunakan hak suaranya dalam pemilu. (EPA-EFE)

Apa Itu Electoral College, Mekanisme Khusus dalam Pemilu AS

Willy Haryono • 30 October 2024 15:20

Washington: Dalam persiapan pemilihan umum Amerika Serikat (AS) pada awal November mendatang, banyak warga AS telah memastikan mereka dapat memberikan suara di hari pemungutan nanti.

Namun, berbeda dari sistem pemungutan suara di negara-negara lain, pemilu di AS memiliki mekanisme yang membuat suara individu tidak sekuat itu. Mekanisme tersebut bernama Electoral College.

Apa yang dimaksud Electoral College?

Electoral College bukanlah sebuah lokasi fisik, melainkan sistem kompleks yang memfilter suara individu ke dalam suara akhir yang menentukan siapa yang akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Negeri Paman Sam.

Mengutip dari teenvogue, Rabu, 30 Oktober 2024, proses ini melibatkan pemilih yang ditunjuk di setiap negara bagian, yang mewakili suara rakyat dalam pemilihan presiden. Meski rakyat memberikan suara secara langsung, hasilnya akan menentukan siapa yang akan mendapatkan suara elektoral, yang pada akhirnya memengaruhi hasil pemilihan.

Kapan Sistem Electoral College Dimulai?

Sistem Electoral College ini, yang dibentuk pada 1787, adalah hasil kompromi antara pemilihan presiden melalui suara populer dan penunjukan oleh Kongres AS. 

Para pendiri negara AS merancang sistem ini dengan pertimbangan untuk memastikan bahwa negara bagian dengan populasi lebih kecil tetap memiliki suara dalam pemilihan, serta untuk melindungi kepentingan negara bagian Selatan yang pada saat itu memiliki populasi besar budak yang tidak memiliki hak suara.

Siapa saja yang masuk dalam Electoral College?

Sebagian besar negara bagian menerapkan sistem ‘pemenang mengambil semua,’ di mana kandidat yang memenangkan mayoritas suara populer di negara bagian tersebut akan menerima semua suara elektoral negara bagian itu. Hanya Nebraska dan Maine yang memiliki sistem berbeda, di mana mereka dapat membagi suara elektoral antara kandidat.

Dalam dua dari enam pemilu presiden terakhir di AS, seorang kandidat dapat meraih kursi kepresidenan meski tidak memperoleh mayoritas suara populer. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan kritik mengenai keadilan sistem Electoral College, terutama dalam konteks representasi suara warga.

Sebagai bagian dari reformasi yang diusulkan, banyak yang berpendapat bahwa sistem Electoral College perlu ditinjau atau bahkan dihapuskan untuk memastikan setiap suara di negara ini memiliki bobot yang sama dalam pemilihan presiden.

Dalam hal ini, memahami bagaimana sistem ini berfungsi dan dampaknya terhadap pemilihan presiden menjadi sangat penting bagi pemilih yang ingin memastikan suara mereka dihitung dengan adil.

Dengan pemilu AS 2024 yang semakin dekat, penting bagi setiap pemilih untuk menyadari proses yang mengelilingi pemungutan suara dan bagaimana suara mereka akan diterjemahkan ke dalam hasil akhir.

Meski proses Electoral College mungkin membingungkan, pemilih diharapkan tetap proaktif dalam mengekspresikan pilihan mereka dan memahami bagaimana hal itu memengaruhi masa depan negara. (Angel Rinella)

Baca juga:  Electoral College, Penentu Kemenangan dalam Pemilu Presiden AS

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)