Hadir di APEKSI 2024, Wali Kota Balikpapan Usung Pengelolaan Air Bersih sebagai Proyek Strategi Nasional

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud. Foto: Program Newsline Metro TV

Hadir di APEKSI 2024, Wali Kota Balikpapan Usung Pengelolaan Air Bersih sebagai Proyek Strategi Nasional

Hadir di APEKSI 2024, Wali Kota Balikpapan Usung Pengelolaan Air Bersih sebagai Proyek Strategi Nasional

Patrick Pinaria • 6 June 2024 19:09

Balikpapan: Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2024 resmi digelar di Balikpapan Sport and Convention Center Kota Balikpapan mulai 1-6 Juni 2024. Berbagai rencana dan strategi pembangunan diusung pemerintah kota di seluruh Indonesia untuk kemajuan wilayah masing-masing dalam rakernas tersebut.

Rakernas APEKSI 2024 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri 103 wali kota dan perwakilannya serta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengungkapkan pesan-pesan penting, terutama terkait pembangunan kota yang ideal. Menurutnya, pembangunan kota ke depan harus mengedepankan tiga konsep, yakni green, smart, dan friendly. 

"Termasuk nantinya IKN akan menjadi ibu kota. Konsepnya ibu kota terhijau di dunia karena memang konsepnya adalah kota nusarimba, betul-betul hijau. Kalau kita konsisten terhadap awal dari pembangunan ibu kota nusantara yang sedang dalam proses," ujar Jokowi saat membuka Rakernas APEKSI ke-17 dalam tayangan program Newsline Metro TV.

Dirinya juga berpesan, IKN nantinya kembali harus hijau, teduh, ramah terhadap pejalan kaki, terhadap pesepeda, memiliki hutan kota, memiliki alun-alun, dan taman yang luas. Menurut Jokowi konsep IKN ke depan harus seperti itu.

Pemkot Balikpapan menjanjikan pengelolaan air bersih untuk pembangunan di wilayahnya. 

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud mengungkapkan strategi dan beberapa hal yang menjadi fokus untuk pembangunan wilayahnya. Salah satunya adalah pembangunan pengelolaan air bersih di Kota Balikpapan. Ia berharap rencana ini bisa menjadi proyek strategi nasional.

"Yang akan kami bahas berbagai permasalahan kota kami seperti penyediaan air bersih. Mungkin daerah lain juga demikian. Kami usulkan juga menjadi proyek strategis nasional. Kami juga sudah bicarakan kepada bapak menteri. Nanti diusulkan juga kepada bapak presiden," kata Rahmad.
 

Baca juga: Presiden Tekankan Pentingnya Persiapan Menuju Kota Masa Depan di Rakernas APEKSI ke-17

Rahmad menambahkan, banyak inovasi-inovasi yang digagas untuk saling mendukung pembangunan daerah sehingga setiap kota tidak lagi disebut kota ketinggalan. Jadi semuanya kota maju.

Direktur Eksekutif APEKSI Rustam Alwi mengatakan pembangunan kota di Indonesia memiliki cara yang berbeda. Mengingat, setiap kota memiliki permasalahan yang berbeda karena dipengaruhi beberapa faktor. 

Misalnya, dilihat dari usia kota tersebut. Untuk yang berusia tua, kotanya bisa dibangun menjadi kota tua atau heritage sehingga perlu memindahkan pusat kotanya ke kawasan lain, sehingga bisa dilakukan penataan ruang.

"Seluruh kota di Indonesia tidak sama. Ada kota yang usianya sampai ratusan tahun. Tapi ada juga yang umurnya baru 25 tahun, mereka kota baru yang kebanyakan umurnya sepuluh tahun,” kata dia.

Artinya pertanyaan itu menjadi tidak seragam jawabannya. Untuk kota-kota tertentu mungkin iya. Makanya kalaupun ada kota yang berkarakter lama biasanya mereka buka kota baru dengan desain dan rancangan yang lebih baik. 

“Pelan-pelan akan terjadi penyeimbangan dan yang lama akan dibenahi sebagai kota tua, heritage area, dan lain-lain," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rizkie Fauzian)