Anggota TNI dan Polisi meminta keterangan saksi terkait seorang warga Kampung Ciloa, Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, meninggal tersambar petir. Dokumentasi/ Polsek Bayongbong
Media Indonesia • 11 November 2024 08:34
Garut: Seorang pria berinisial RP, 16, warga Kampung Ciloa, Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal setelah tersambar petir, sekitar pukul 15.30 WIB, Minggu, 10 November 2024 saat bermain di pematang persawahan.
Kepala Bidang SDM Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengatakan pihaknya mendapat laporan ada seorang pria meninggal setelah tersambar petir di lahan persawahan. Namun korban ini tengah asik bermain tiba-tiba saja kilatan petir menyambar tubuhnya dan ada beberapa luka bakar pada bagian terlihat.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari masyarakat kejadiannya itu secara tiba-tiba saat korban sedang asik bermain kilatan petir menyambar tumbuhnya dan menyebabkan luka bakar serius hingga korban meninggal di lokasi kejadian. Warga yang berada di lokasi kejadian langsung bergerak mendekati korban dan saat dicek pria tersebut sudah meninggal dengan luka bakar pada tubuhnya," kata Agus di Garut.
Agus mengatakan korban langsung dibawa pulang oleh warga ke rumah duka. Dia mengimbau kepada warga untuk selalu berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah terutamanya di area terbuka selama musim penghujan.
"Innalilahi Wainnailaihi Rojiun, kami sangat berduka atas kejadian ini, semoga keluarga korban diberi ketabahan dan masyarakat juga menjadi lebih waspada terutamanya terhadap cuaca ekstrem yang terjadi sekarang. Karena, pada musim hujan ini disertai petir dan angin kencang harus meningkatkan kewaspadaan," jelasnya.
Menurutnya kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Garut untuk lebih waspada terhadap bahaya petir karena cuaca tidak bersahabat pada musim hujan dan mereka harus selalu meningkatkan kesadaran mengenai keselamatan di tengah kondisi cuaca ekstrem. Karena musim hujan yang terjadi di bulan November sudah terjadi di berbagai daerah.
"Kami minta agar masyarakat supaya selalu meningkatkan kewaspadaan karena bencana hidrometeorologi dapat menimbulkan pohon tumbang, longsor, banjir, pergerakan tanah dan luapan aliran sungai serta angin kencang yang disertai petir. Apalagi, kondisi sekarang cuaca ekstrem belum bersahabat dan potensinya itu berdampak dapat kerugian bagi masyarakat," ujarnya.