Ekonomi Jepang. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 11 October 2023 13:43
Tokyo: Menurut jajak pendapat Reuters, Tankan, semangat bisnis di perusahaan-perusahaan manufaktur besar Jepang melemah pada Oktober, meskipun sentimen sektor jasa meningkat. Hal ini karena permintaan domestik yang optimis membantu mengimbangi pukulan terhadap perekonomian akibat hambatan global.
Prospek kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) telah melemahkan yen Jepang, sehingga merugikan nilai tukar perdagangan negara tersebut. Pelaku bisnis juga khawatir terhadap lonjakan harga minyak.
Secara keseluruhan, risiko-risiko negatif dari perekonomian global telah melemahkan kepercayaan terhadap perekonomian Jepang yang bergantung pada perdagangan, yang secara bertahap mulai pulih dari pandemi ini dengan kembalinya wisatawan dari Tiongkok dan negara lain.
Jajak pendapat Reuters, yang melacak survei triwulanan tankan Bank of Japan (BoJ) yang diawasi ketat, menunjukkan sentimen produsen datar di naik 4 poin indeks pada bulan Oktober, meskipun diperkirakan akan meningkat dalam tiga bulan mendatang.
Indeks sektor jasa naik menjadi 24, sedikit membaik dari 23 dari bulan sebelumnya, menurut survei yang dilakukan pada 27 September hingga 6 Oktober 2023. Indeks sentimen terlihat turun ke 20.
"Kondisi bisnis kami tidak begitu baik, karena ada kesenjangan antara mereka yang mendapat manfaat dari pemulihan produksi mobil dan mereka yang menderita akibat perlambatan ekonomi Tiongkok secara keseluruhan,” tulis seorang manajer industri pembuat keramik, dilansir Channel News Asia, Rabu, 11 Oktober 2023.
"Ketidakpastian seputar prospeknya tinggi," tambah manajer tersebut.