Gerakan Coblos Semua Paslon Dinilai Tak Beralasan

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno. Dok. Medcom.id

Gerakan Coblos Semua Paslon Dinilai Tak Beralasan

M Sholahadhin Azhar • 12 September 2024 19:45

Jakarta: Gerakan untuk mencoblos semua pasangan calon (paslon) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta, dikritik. Hal tersebut dinilai sebagai emosi dari pendukung Anies Baswedan.

”Sebagai sebuah gerakan politik, sebagai bentuk kemarahan, nggak ada persoalan. Cuma ini kemarahan yang tidak beralasan, kekecewaan yang tidak beralasan,” kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, dalam keterangan yang dikutip Kamis, 12 September 2024.

Menurut dia, gerakan tersebut berbahaya bagi demokrasi. Meski sah-sah saja, Adi berharap gerakan tersebut tidak berlanjut sampai pemilihan kepala daerah berlangsung. 
 

Baca: RK Benarkan Riza Patria Jadi Ketua Timses Rido

Jika gerakan tersebut berlanjut hingga 27 November 2024, ditakutkan dapat memengaruhi legitimasi pemenangan Pilkada Jakarta. Karena itu, Adi berharap ekspresi kemarahan dan kekecewaan pendukung Anies itu tidak terus berlanjut.

”Semoga saja gerakan coblos tiga paslon itu hanya sebatas emosi sesaat dan tidak banyak yang melakukan,” kata dia.

Selain Komisi Pemilihan Umum (KPU), seluruh peserta pemilu di Jakarta bertanggung jawab untuk meyakinkan pemilih Anies, bahwa mereka layak untuk dipilih dan mendapat suara sah. Menurut Adi, tiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta saat ini merupakan figur yang baik dan memiliki komitmen kuat, untuk membawa Jakarta menjadi lebih baik.

”Sebaiknya, sekali pun pemilih Anies ini kecewa, pilih lah di antara tiga paslon itu. Yang kira-kira dinilai kinerjanya masih bisa diharapkan untuk memperbaiki Jakarta,” ujarnya.

Dia yakin di antara tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang ada pantas untuk dipilih. Sebanyak tiga bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta. Mereka adalah Ridwan Kamil-Suswono, Pramono Anung-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)