BBKSDA Riau Pasang Kamera Jebak Pantau Harimau Sumatra di Siak

BB KSDA Riau beserta aparat dan masyarakat di lokasi seekor sapi ditemukan mati diduga diserang harimau di Dayun, Siak. ANTARA/HO-BB KSDA Riau

BBKSDA Riau Pasang Kamera Jebak Pantau Harimau Sumatra di Siak

Whisnu Mardiansyah • 12 December 2025 17:13

Siak: Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau telah memasang dua unit kamera jebak (trap camera) di sekitar lokasi ditemukannya bangkai sapi di Desa Dayun, Kabupaten Siak. Pemasangan ini untuk memantau Harimau Sumatera yang diduga menyerang hewan ternak warga hingga mati pada Rabu, 10 Desember 2025.

Kepala BBKSDA Riau, Supartono, menjelaskan kamera tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi individu harimau, memantau perilaku, serta memetakan pola pergerakannya.

“Pemasangan kamera trap merupakan langkah penting untuk menentukan mitigasi lanjutan yang tepat dan aman, baik bagi warga sekitar maupun bagi satwa dilindungi seperti Harimau Sumatera,” kata Supartono di Pekanbaru seperti dilansir Antara, Jumat, 12 Desember 2025.

Tim BBKSDA yang turun ke lokasi menemukan bangkai sapi dalam kondisi mengenaskan dengan luka serius di bagian tubuh belakang dan paha atas. Hasil identifikasi lapangan juga menemukan jejak kaki satwa berukuran sekitar 15 sentimeter yang diduga kuat milik Harimau Sumatra.
 


Lokasi kejadian berada di Areal Penggunaan Lain (APL) yang merupakan kawasan perkebunan sawit milik masyarakat. “Kondisi ini kerap menjadi titik interaksi manusia dan satwa liar akibat beririsan dengan wilayah jelajah harimau,” ujar Supartono.

Menghadapi situasi ini, BBKSDA Riau mengimbau masyarakat setempat untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas yang berpotensi membahayakan diri, terutama pada malam hari atau di area sepi di sekitar lokasi kejadian.

Supartono menegaskan pihaknya akan menangani kasus ini secara profesional dengan mengutamakan keselamatan masyarakat tanpa mengabaikan upaya perlindungan satwa yang dilindungi undang-undang.


Ilustrasi. Harimau liar yang ditangkap BKSDA Aceh beberapa waktu lalu. MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE

“Kerja sama dan informasi dari masyarakat sangat kami perlukan dalam upaya mitigasi konflik manusia dan satwa liar,” tambah Supartono.

BBKSDA Riau akan terus melakukan pemantauan intensif dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta aparat keamanan setempat. Data dari kamera jebak akan menjadi acuan utama untuk menentukan langkah selanjutnya, seperti pemasangan peringatan, patroli rutin, atau upaya pengalihan satwa kembali ke habitat intinya jika diperlukan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)