Korban Meninggal Bencana Sumatra Bertambah 66 Jiwa dalam Sepekan

Bencana alam. Foto: Antara

Korban Meninggal Bencana Sumatra Bertambah 66 Jiwa dalam Sepekan

Lukman Diah Sari • 14 December 2025 17:43

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada penambahan jumlah korban meninggal akibat bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam satu pekan terakhir, mulai Senin, 8 Desember hingga Sabtu, 13 Desember 2025. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengungkap penambahan tersebut adalah hasil dari operasi pencarian dan identifikasi korban by name dan by address. 

“Dalam satu pekan terakhir, korban meninggal dunia yang ditemukan oleh tim gabungan bertambah 66 jiwa," ujar Abdul dalam siaran langsung kanal YouTube BNPB, Minggu, 14 Desember 2025.

Dia mengungkap bahwa paling banyak korban meninggal sepekan terakhir yakni di Aceh, jumlah 33 jenazah. Kemudian Sumatra Utara yakni 19 korban meninggal dan Sumatra Barat 14 jenazah. 

"Jumlah korban hilang dalam berkurang sebanyak 58 jiwa," ujar dia.

Abdul menerangkan bahwa penurunan jumlah korban hilang lantaran sebagian korban yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarga telah ditemukan atau dalam kondisi meninggal dunia. Dia menjelaskan, pemerintah kabupaten dan kota di wilayah terdampak telah melakukan proses identifikasi korban secara by name by address berbasis kecamatan.

“Kami sampaikan bahwa pemerintah daerah berbasis kecamatan telah melakukan identifikasi by name by address. Meski terdapat penambahan jumlah korban meninggal, hasil verifikasi ini memengaruhi data akhir karena sejumlah korban yang sebelumnya dinyatakan hilang kini telah ditemukan,” jelas Abdul.

Ilustrasi, perbaikan aliran sungai dan jalan yang rusak akibat dihantam banjir bandang. Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar.

Selain itu, Abdul mengungkapkan terdapat khusus yang memengaruhi data korban meninggal. Bencana banjir dan longsor dilaporkan berdampak pada sejumlah area pemakaman, sehingga beberapa jasad yang sebelumnya telah dimakamkan kembali ditemukan akibat pergeseran tanah.

"Karena ada situasi banjir dan longsor berdampak di area pemakaman kemudian diidentifikasi korban yang sudah meninggal, area pemakaman terdampak, jasadnya ditemukan," ujar dia. 

BNPB memastikan proses pendataan korban terus diperbarui secara berkala seiring berjalannya operasi pencarian dan verifikasi serta identifikasi. Hingga kini, proses pencarian korban hilang masih dilakukan. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)