10 Negara Paling Aman dari Bencana Alam Versi Indeks Risiko Dunia

Pemandangan salah satu sudut Andorra la Vella, ibu kota dari Andorra. (Wikipedia / Gertjan R)

10 Negara Paling Aman dari Bencana Alam Versi Indeks Risiko Dunia

Willy Haryono • 1 December 2025 19:02

Jakarta: Pembahasan mengenai mitigasi bencana alam terus mendapat perhatian global, di mana setiap negara memiliki tingkat kerentanan berbeda. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana, terdapat sepuluh negara yang menempati posisi teraman berkat kondisi geografis dan stabilitas tektonik yang mendukung.

Daftar ini memberi gambaran mengenai kawasan yang memiliki potensi risiko paling rendah serta kemampuan penanganan yang baik.

1. Andorra

Andorra berada di puncak daftar sebagai negara paling aman dari bencana alam. Negara ini tidak memiliki rekam jejak gempa bumi besar dan letaknya jauh dari perairan terbuka. Dengan skor Indeks Risiko Bencana hanya 0,22, Andorra menunjukkan kapasitas pengurangan risiko yang kuat dan tingkat resiliensi yang tinggi.

2. Monako

Monako menduduki posisi kedua. Negara kecil ini berbatasan dengan Prancis di tiga sisi dan tidak berada di dekat zona patahan aktif atau gunung api. Jika bencana terjadi, kemampuan pemulihan Monako sangat tinggi karena kekuatan ekonomi yang stabil.

3. San Marino

San Marino terletak di Italia bagian tengah dan merupakan negara pegunungan kecil yang dikelilingi daratan. Kedekatannya dengan Laut Adriatik tidak menimbulkan ancaman besar. Risiko tsunami dan banjir sangat rendah, sementara aktivitas gempa jarang terjadi dan umumnya berasal dari wilayah sekitar.

4. Singapura

Singapura tercatat sebagai negara yang jarang mengalami bencana alam. Tremor ringan pernah terasa akibat aktivitas seismik dari wilayah lain. Posisi geografis Singapura terlindungi oleh Malaysia di utara dan Pulau Batam di selatan, sehingga ancaman dari laut dapat berkurang secara signifikan.

5. Luksemburg

Luksemburg aman dari bencana besar karena tidak memiliki patahan geologis aktif. Negara ini juga berada jauh dari garis pantai sehingga risiko tsunami tidak ada. Keadaan geografis tersebut menjadikan Luksemburg sebagai salah satu kawasan dengan stabilitas alam terbaik di Eropa.

6. Sao Tome dan Principe

Sao Tome dan Principe berada di lempeng Afrika yang relatif stabil. Kondisi ini menjauhkan negara tersebut dari ancaman gempa tektonik besar dan menjadikannya salah satu negara yang aman secara seismik di kawasan Atlantik.

7. Liechtenstein

Liechtenstein dikelilingi oleh Austria dan Swiss. Keduanya merupakan negara daratan yang membantu melindungi Liechtenstein dari bencana berbasis air. Gempa kecil masih terjadi, namun tidak bersifat destruktif dan jarang mencapai magnitudo yang mengkhawatirkan.

8. Belarusia

Belarus berada jauh dari laut dan terletak di atas bagian kuno lempeng Eurasia. Risiko gempa rendah hingga sedang dan negara ini hanya mencatat satu gempa signifikan dalam satu dekade terakhir.

9. Bahrain

Bahrain terletak di Teluk Persia dan terlindungi oleh daratan Iran, Kuwait, Arab Saudi, serta Uni Emirat Arab. Kondisi ini membuat ancaman tsunami sangat kecil. Bahrain juga berada di atas lempeng Arab yang stabil sehingga risiko gempa rendah.

10. Malta

Malta berada di wilayah Mediterania dan pernah masuk zona seismik, namun catatan sejarah menunjukkan gempa besar jarang terjadi. Infrastruktur air dan sistem pendukung kawasan ini mampu mengurangi potensi dampak bencana.

Penilaian ini menunjukkan bahwa faktor geografis dan stabilitas tektonik berperan penting bagi keamanan suatu wilayah. Sepuluh negara tersebut merepresentasikan kawasan dengan risiko bencana minim sekaligus kapasitas respon yang kuat. (Keysa Qanita)

Baca juga:  Bangun Solidaritas Nasional Hadapi Kerentanan Bencana Alam

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)