Tiongkok Kecam PM Jepang Menghindari Prinsip ‘Satu China’

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi. Foto: Anadolu

Tiongkok Kecam PM Jepang Menghindari Prinsip ‘Satu China’

Fajar Nugraha • 5 December 2025 19:17

Beijing: Kementerian Luar Negeri Tiongkok menolak keras pernyataan terbaru Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengenai Taiwan. Juru bicara Kemlu Tiongkok, Lin Jian, pada Kamis, 4 Desember 2025, mengatakan bahwa komentar Takaichi tidak sesuai dengan komitmen yang telah dibuat Jepang.

“Ini adalah isu prinsip. Fakta dan komitmen Jepang tertulis jelas dalam catatan sejarah,” ujar Lian Jian.

Pernyataan Lin merespons pidato Takaichi di parlemen sehari sebelumnya, ketika ia menyebut Komunike Bersama Jepang–Tiongkok 1972 dan menegaskan bahwa posisi Tokyo menganggap Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari Tiongkok. Namun, Takaichi dikabarkan menghindari penyebutan prinsip “Satu China”.

Lin menilai jawaban tersebut tidak cukup tegas. “‘Tidak ada perubahan posisi’ jauh dari memadai dan tidak dapat diterima sebagai respons kepada Tiongkok,” ucap Lin, dikutip dari media Viory, Jumat, 5 Desember 2025.

Lin juga mempertanyakan alasan Tokyo enggan menyatakan komitmen hukumnya secara jelas. Ia menuding Jepang memiliki motif yang belum dijelaskan. “Apa logika dan motivasi di balik sikap seperti ini?” ucap Lin sambil meminta penjelasan resmi dari Pemerintah Jepang.

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak November setelah Takaichi mengatakan bahwa aksi militer Tiongkok terhadap Taiwan, termasuk penggunaan kapal perang, dapat menjadi situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang.

Pernyataan itu ditafsirkan sebagai sinyal kemungkinan intervensi militer Jepang dalam krisis Taiwan, yang dinilai menyimpang dari kebijakan “strategic ambiguity” Tokyo. Takaichi menolak mencabut ucapannya dan menyatakan kebijakan Jepang tetap konsisten.

Dalam konferensi pers yang sama, Lin kembali menegaskan penolakan Tiongkok terhadap tindakan koersif unilateral seiring PBB memperingati Hari Internasional Menentang Tindakan Koersif Unilateral. Ia juga menyerukan pelaksanaan efektif gencatan senjata di Gaza karena situasi di wilayah tersebut dinilai masih sangat rapuh.

(Keysa Qanita)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)