Generasi Muda Dihadapkan Kesulitan Lapangan Kerja yang Layak

pekerjaan. Foto: Medcom.id.

Generasi Muda Dihadapkan Kesulitan Lapangan Kerja yang Layak

Arif Wicaksono • 3 August 2023 13:01

Jakarta: Generasi muda akan berhadapan dengan era kesulitan mencari lapangan kerja yang layak. Padahal, pekerjaan yang layak dibutuhkan untuk mencapai generasi emas Indonesia agar terhindar dari middle income trap.

Ekonom Faisal Basri mengatakan rendahnya pekerjaan berkualitas muncul dari tingginya angka pengangguran berusia muda yang menjadi tantangan bagi Pemerintah Indonesia. Banyak anak muda yang kesulitan bekerja di sektor formal dan kemudian mencari penghidupan dari sektor informal.

"Anak muda susah (cari kerja) karena kita lihat angka pengangguran untuk usia 15-24 sebesar 16 persen. Ini lebih baik karena pada era covid itu 18 persen usia muda pengangguran. Indonesia merupakan salah satu level tertinggi di ASEAN," ujar dia dalam Program Suara Reboan Metro TV, dikutip Kamis, 3 Agustus 2023.

Lapangan pekerjaan informal

Dia mengatakan pekerjaan yang marak di bursa tenaga kerja sifatnya lebih kepada pekerjaan informal seperti menjadi driver transportasi online. Padahal, kualifikasi seperti sarjana bisa bekerja di perusahaan dengan gaji yang lebih tinggi.

"Kedua, yang dapat kerja tapi enggak bermutu misalnya Gojek, sarjana tapi jadi Gojek, jadi bisa dibilang kaya separuh menganggur dan dia harus cari kerja apapun yang tersedia, angka pengangguran memang lima persen, tapi lapangan kerja tak bermutu," tegas dia.

Masalah dari banyaknya pekerja informal juga semakin pelik dengan UU Omnibus Law yang memberikan kepastian hukum kepada perusahaan untuk memberikan kontrak outsourcing kepada karyawannya dengan jangka waktu yang cukup lama.

"Pekerja informal capai 60 persen. Bahkan 18 persen dan lapangan kerja banyak tapi enggak bermutu  menurut riset sebesar 2/3 pekerja bahkan tanpa kontrak dan 1/5 lagi pekerja dengan kontrak sementara dan UU Omnibus Law lebih mudah melakukan outsourcing tanpa ada batasan itu penyebab pekerja di sektor informal semakin tinggi," tegas dia.

Lebih baik jadi pengusaha

Sementara itu, sosiolog Devie Rahmawati menuturkan banyak anak muda yang memilih untuk menjadi pengusaha ketimbang menjadi karyawan. Dia mengatakan anak muda tak harus mencari kerja tetapi juga agresif dalam membuat pekerjaan.

"Mereka yang jadi pengusaha juga banyak artinya enggak harus cari kerja, tapi mereka aktif agresif dalam sama-sama buat kerjaan, banyak peluang yang bisa diambil di pedesaan seperti pertanian atau kelautan yang belum digarap maksimal oleh generasi milenial," tutup dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)