Korban Tewas Banjir dan Longsor di Aceh, Sumbar, Sumut Capai 1.106 Jiwa

Personel Unit Polsatwa K-9 Direktorat Samapta bersama personel BKO SAR Dit Polsatwa Baharkam Polri mencari korban banjir di Kecamatan Parsariran, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. ANTARA/HO-Bidang Humas Polda Sumatera Utara.

Korban Tewas Banjir dan Longsor di Aceh, Sumbar, Sumut Capai 1.106 Jiwa

Lukman Diah Sari • 22 December 2025 17:46

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan penambahan korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Barat (Sumbar), dan Sumatra Utara (Sumut) pada akhir November 2025. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB Abdul Muhari menyampaikan, jumlah korban jiwa terus bertambah dari hasil temuan dan identifikasi di lapangan.

“Per hari ini, Senin, 22 Desember 2025, tercatat total korban meninggal dunia mencapai 1.106 jiwa, bertambah 16 orang dibandingkan data pada Minggu sebelumnya yang berjumlah 1.090 jiwa,” ujar Abdul Muhari dalam siaran langsung YouTube BNPB, Senin, 22 Desember 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB Abdul Muhari. 

Adapun rincian korban meninggal dunia di tiga provinsi terdampak sebagai berikut:

  • Aceh: 477 jiwa
  • Sumatra Utara: 369 jiwa
  • Sumatra Barat: 260 jiwa
Sementara itu, jumlah korban yang masih dalam pencarian mengalami penurunan. BNPB mencatat, daftar orang hilang berkurang 10 jiwa, sehingga saat ini 175 orang masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Selain korban jiwa, dampak bencana juga menyebabkan ratusan ribu warga mengungsi. Hingga hari ini, BNPB mencatat sebanyak 502.570 orang masih berada di lokasi pengungsian. Namun, jumlah tersebut terus berkurang dalam sepekan terakhir. 

"Sebagian besar di minggu terakhir cukup banyak berkurang, mulai kembali ke rumah masing-masing dan tinggal di rumah kerabat di luar daerah bencana," jelas dia.  Untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, BNPB memastikan layanan logistik dan pangan masih berjalan. Kebutuhan makanan harian pengungsi saat ini didukung melalui dapur umum yang dikelola pemerintah daerah serta dapur mandiri yang dibangun oleh masyarakat.

BNPB bersama pemerintah daerah dan unsur terkait terus mengoptimalkan upaya penanganan darurat, termasuk pencarian korban hilang, pemenuhan kebutuhan pengungsi, serta percepatan pemulihan pascabencana di wilayah terdampak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)