Kopi dan Teh Indonesia Diperkenalkan di Marrakech

Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko, Yuyu Sutisna (dasi merah). Foto: Istimewa.

Kopi dan Teh Indonesia Diperkenalkan di Marrakech

Fachri Audhia Hafiez • 9 December 2025 20:36

Jakarta: Aroma kopi dan teh dari Indonesia tercium di Marrakech International Coffee and Tea Festival 2025. Agenda itu yang digelar di Mossalla Sidi Amara, Marrakech, Maroko.

“Kopi Indonesia sudah lama memiliki tempat tersendiri di hati para penikmat kopi di Maroko," kata Duta Besar RI untuk Kerajaan Maroko, Yuyu Sutisna, dalam keterangan yang dikutip Selasa, 9 Desember 2025.

Kopi dan teh diperkenalkan dalam Paviliun Indonesia yang digelar KBRI Rabat, dengan dukungan Bank Indonesia. Komoditas Tanah Air itu dijajakan dalam ajang yang berlangsung pasa 6–8 Desember 2025, dan diikuti lebih dari 100 eksibitor dari 17 negara.
 


"Melalui partisipasi pada Marrakech International Coffee and Tea Festival ini, kami ingin memastikan bahwa apresiasi tersebut terwujud dalam peningkatan kerja sama konkret, termasuk bertambahnya volume impor kopi Indonesia berkualitas ke pasar Maroko," kata Yuyu.

Melalui Paviliun Indonesia, Delegasi RI menampilkan berbagai kopi specialty baik dalam bentuk green bean maupun sangrai. Komoditas dihadirkan dari sejumlah daerah penghasil utama—Sumatra, Jawa, dan Sulawesi—serta pilihan produk teh UMKM binaan Bank Indonesia. 

Produk-produk tersebut telah dikurasi agar memenuhi standar mutu dan sertifikasi internasional, termasuk melalui kehadiran dua Q Grader Barista (Arabika dan Robusta) yang memimpin sesi coffee sampling dan membagikan cerita origin kopi Indonesia kepada para pengunjung.

Pembukaan Paviliun Indonesia menjadi momen istimewa dengan kehadiran Minister for Water and Equipment Kerajaan Maroko, Mr. Nizar Baraka. Nizarmeresmikan Paviliun Indonesia bersama Yuyu dan dan Direktur Eksekutif Bank Indonesia, Anastuty Kusumowardhani. 

Yuyu mengatakan kehadiran Menteri Baraka mencerminkan apresiasi tinggi Pemerintah Maroko terhadap posisi Indonesia. Yakni, sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia, sekaligus menggarisbawahi bahwa kerja sama ekonomi Indonesia–Maroko memiliki dimensi strategis yang melampaui sekadar perdagangan komoditas.

Ekosistem kopi Indonesia di festival ini juga diperkuat kehadiran mitra-mitra strategis, antara lain Kappi Global (Kapal Api Group), Kailash Group Corp, serta Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI). ASKI tampil dengan dukungan Pertamina Geothermal Energy, membawa kopi yang diolah dengan memanfaatkan energi panas bumi yang ramah lingkungan. 

“Maroko memiliki posisi strategis sebagai hub ke kawasan Afrika Utara dan Eropa. Karena itu, kami mendorong terbangunnya kemitraan jangka panjang antara pelaku usaha Indonesia dan mitra-mitra utama di Maroko," kata Yuyu.

Kolaborasi ini menegaskan bahwa promosi kopi Indonesia merupakan upaya bersama yang melibatkan pelaku industri hilir, asosiasi, dan BUMN energi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas nasional di pasar global. Yuyu mengatakan Indonesia memanfaatkan posisi Maroko sebagai hub ke kawasan Afrika Utara dan Eropa untuk menawarkan pasokan kopi dan teh yang berkualitas, berkelanjutan, dan terpercaya.

"Sehingga kopi dan teh Indonesia tidak hanya hadir sebagai produk, tetapi juga sebagai jembatan diplomasi ekonomi yang menghadirkan manfaat nyata bagi petani, UMKM, dan industri di kedua negara,” kata Yuyu.

Melalui diplomasi ekonomi, KBRI Rabat mendorong terbentuknya kemitraan jangka panjang antara UMKM Indonesia dan mitra bisnis strategis di Maroko. Termasuk, melalui business matching, penjajakan kontrak pasokan langsung, serta rencana kunjungan dagang ke Indonesia.

Pada acara ini, juga terlaksana business meeting antara perusahaan kopi Indonesia dengan para pelaku usaha asal Maroko. Antara lain dengan Mr. Karim Ramzi (CEO Hesperis Coffee) dan Ms. Amina Alaoui, Presiden Federasi Nasional Industri dan Distributor Kopi Maroko. 

Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa kopi Indonesia telah lama diminati para penikmat kopi di Maroko. Melalui jejaring yang terbangun di festival ini, kedua pihak berharap dapat meningkatkan kuantitas impor kopi Indonesia berkualitas ke Maroko melalui skema kemitraan yang lebih terarah, stabil, dan berkelanjutan.


Marrakech International Coffee and Tea Festival 2025. Foto: Istimewa.

Selain agenda temu bisnis, Paviliun Indonesia menyelenggarakan talkshow barista dan seminar storytelling specialty coffee Indonesia, yang menghadirkan narasi di balik setiap cangkir. Prosesnya mulai dari petani, proses pascapanen, hingga inovasi pengolahan. 

Dengan demikian, pengunjung tidak hanya menikmati cita rasa, tetapi juga memahami nilai tambah dan cerita yang menyertai produk kopi Indonesia. Suasana Paviliun Indonesia semakin semarak dengan penampilan Tari Ratoeh Jaroe yang dibawakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Maroko (PPI Maroko), yang menampilkan kekayaan budaya Aceh dan memperkuat dimensi people-to-people contact dalam diplomasi Indonesia.

Partisipasi Indonesia dalam Marrakech International Coffee and Tea Festival 2025 menjadi bukti bahwa secangkir kopi dapat menjadi alat diplomasi yang efektif—menghubungkan petani kopi di Indonesia dengan konsumen dan pelaku industri di Maroko. Sekaligus mempererat hubungan bilateral kedua negara di bidang ekonomi, budaya, dan masyarakat.

KBRI Rabat siap memfasilitasi berbagai potensi kerja sama dagang dan investasi di sektor kopi, teh, maupun produk unggulan Indonesia lainnya. Para pelaku usaha yang berminat dipersilakan menghubungi KBRI Rabat melalui akun media sosial Instagram.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)