Jepang dan NATO Khawatirkan Aktivitas Udara Tiongkok–Rusia

Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi. Foto: Kyodo News

Jepang dan NATO Khawatirkan Aktivitas Udara Tiongkok–Rusia

Muhammad Reyhansyah • 11 December 2025 09:58

Brussels: Kepala NATO Mark Rutte dan Menteri Pertahanan Jepang Shinjiro Koizumi menyampaikan “keprihatinan serius” atas patroli udara gabungan yang dilakukan pesawat Tiongkok dan Rusia awal pekan ini, menurut pernyataan resmi Tokyo. 

Insiden pada Selasa itu terjadi di tengah memburuknya hubungan Jepang–Tiongkok setelah komentar Perdana Menteri Sanae Takaichi soal Taiwan memicu kemarahan Beijing.

“Kedua pihak berbagi keprihatinan serius mengenai insiden tersebut dan sepakat untuk memperkuat komunikasi,” ujar Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataan yang dirilis Rabu malam. 

Pernyataan itu dikeluarkan setelah Rutte dan Koizumi mengadakan konferensi video selama 15 menit.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 11 Desember 2025, Koizumi juga melaporkan kepada Rutte mengenai insiden lain yang melibatkan pesawat Tiongkok yang mengarahkan radar penguncinya ke pesawat Jepang dekat Taiwan, menurut kementerian.

Berdasarkan penjelasan Tokyo, dua pembom strategis Tu-95 milik Rusia pada Selasa terbang dari Laut Jepang untuk bertemu dengan dua pembom H-6 Tiongkok di Laut Tiongkok Timur sebelum melakukan penerbangan gabungan mengelilingi wilayah Jepang. Angkatan udara Jepang kemudian mengirimkan pesawat untuk merespons.

Korea Selatan pada hari yang sama menyatakan pesawat militer Rusia dan Tiongkok juga memasuki zona identifikasi pertahanan udara Seoul, sehingga Korea Selatan turut mengerahkan jet tempur.

Beijing kemudian memastikan bahwa latihan tersebut merupakan bagian dari “rencana kerja sama tahunan” militernya dengan Rusia. Moskow turut menyebut kegiatan itu sebagai latihan rutin berdurasi delapan jam dan mengklaim sejumlah jet asing mengikuti pergerakan pesawat kedua negara selama operasi berlangsung.

Ketegangan meningkat setelah Takaichi bulan lalu menyatakan Jepang akan mengambil langkah militer jika Tiongkok menyerang Taiwan, pernyataan yang membuat Beijing murka karena menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan tidak menutup kemungkinan penyatuan melalui kekuatan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)