BNPT: HTI Belum Tumbang

Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid

BNPT: HTI Belum Tumbang

Siti Yona Hukmana • 23 February 2024 17:45

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memandang organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) belum tumbang meski sudah dibubarkan pemerintah pada 19 Juli 2017. Organisasi terlarang itu diyakini masih menggelar kegiatan secara diam-diam.

"Sejak resmi dibubarkan pada tahun 2017, HTI bukan berarti telah tumbang. Gerakan ini terus melakukan gerakan di bawah tanah atau secara terbuka dengan mengganti nama organisasi dan kegiatan di tengah masyarakat," kata Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid kepada Medcom.id, Jumat, 23 Februari 2024.

Nurwahid menyebut pembubaran HTI sebenarnya bukan solusi tuntas. Selama ideologinya tidak bisa dilarang, kata Nurwakhid, organisasi itu masih bisa berkamuflase dalam bentuk gerakan, narasi dan organisasi non formal.

"Secara narasi, kelompok ini saat ini lebih memilih menggunakan kata one ummah sebagai kamuflase khilafah, itulah sebenarnya strategi metamorfosa," ungkap jenderal polisi bintang satu itu.

Maka itu, dia meminta baik aparat maupun masyarakat untuk mewaspadai metamorfosa gerakan HTI. Kelompok itu diyakini masih terus eksis menyasar anak muda selama tak ada regulasi yang melarang ideologinya.

"Sejak dulu saya menegaskan pentingnya pelarangan aspek penyebaran ideologinya yang bertentangan dengan dasar negara, selama ini belum dilakukan. Tugas kita tentu membentengi anak-anak muda dari virus ideologi HTI dalam berbagai bentuk nama organisasi dan kegiatan," pungkasnya.
 

Baca: 

Polisi Bakal Periksa Panitia Penyelenggara Metamorfoshow Diduga Digelar HTI


BNPT menyinggung HTI menyusul kegiatan bertajuk "Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah" di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur pada Sabtu, 17 Februari 2024. BNPT meyakini kegiatan itu digelar oleh HTI dengan kedok Isra Miraj. Indikasi itu bisa dilihat dari dua aspek pembicara dan subtansi narasi yang dikembangkan dalam kegiatan tersebut.

"Dugaan kuat itu terkait HTI, memang tidak mungkin mereka akan meminta izin dengan memakai atribut HTI, tetapi dari aspek subtansi kegiatan, penyelengara, dan pembicaranya terkait dengan HTI, makanya mereka berkedok acara Isra Miraj dengan subtansi tentang penegakan khilafah," terang Nurwakhid.

Sebelumnya, viral di media sosial X, diduga organisasi HTI menggelar acara berkedok Metamorfoshow di TMII. Netizen mengecam kegiatan yang digelar organisasi yang telah dibubarkan pemerintah pada 2017 itu.

Salah satu pengecaman disampaikan pemilik akun X, @chanzyeolk. Menurutnya, kegiatan HTI itu digelar Sabtu, 17 Februari 2024.

"Entah ini sudah yang kesekian kalinya kelompok berbahaya ini HTI lolos dalam menyelenggarakan kegiatan mereka. Berkedok dg "Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah" 1200 anak muda di cuci otaknya oleh mereka," kata akun tersebut seperti dilihat Medcom.id, Jumat, 23 Februari 2024.

Dia menyebut 1.200 anak muda dicuci pikirannya selama berjam-jam di Teater Tanah Airku TMII mulai pukul 09.00-12.00 WIB. Dengan kedok acara bertema "Metamorfoshow : It's Time to be One Ummah".

"Ngeri ini deh, pemerintah kemana?," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ismail Yusanto, mantan juru bicara (jubir) HTI; Aab El Karami Konten Kreator HTI; M Ihsan Akbar, Influencer Gen Z HTI, Akhmad Adiasta selaku narrator, producer Dokusinema Sejarah Islam "Jejak Khilafah di Nusantara" dan aktivis-HTI lainnya.

"Saya gak habis pikir, bisa2nya acara HTI bisa lolos? Apa ada pembiaran?? Apa mungkin memang pemerintah kecolongan lagi? Semoga saja segera ada tindakan sebelum terlambat," tuturnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)