Harga emas dunia. Foto: Unsplash.
New York: Harga emas dunia melemah pada penutupan perdagangan kemarin. Emas dunia melemah setelah data-data ekonomi AS yang positif membebani laju emas dunia.
Melansir Investing.com, harga emas dunia acuan XAU/USD melemah 0,48 persen ke level USD2.024 per ons pada penutupan perdagangan Sabtu, 10 Februari 2024. Emas dunia sudah naik sebesar 8,45 persen dalam setahun.
Harga emas dunia tertekan imbal hasil obligasi
treasury 10 tahun datar pada perdagangan Jumat karena investor mempertimbangkan revisi indeks harga konsumen yang menunjukkan kenaikan inflasi lebih lambat dari yang dilaporkan sebelumnya untuk Desember
Imbal hasil tetap
treasury 10 tahun datar di 4,173 persen dan imbal hasil treasury dua tahun naik tipis lebih dari dua basis poin menjadi 4,482 persen.
Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS merilis revisi indeks harga konsumen pada perdagangan Jumat yang menunjukkan ukuran inflasi naik 0,2 persen pada Desember, lebih kecil dari yang dilaporkan sebelumnya. Imbal hasil Treasury sempat diperdagangkan lebih rendah setelah laporan tersebut.
Rilis data baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda ketahanan ekonomi dan pasar tenaga kerja, dengan data klaim pengangguran mingguan awal yang dirilis pada perdagangan Kamis berjumlah 218 ribu, lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 220 ribu.
Angka-angka tersebut menambah ekspektasi The Fed kemungkinan akan memerlukan waktu sebelum memangkas suku bunga dan muncul ketika spekulasi mengenai batas waktu penurunan suku bunga meningkat.
Keyakinan ekonomi AS
Para CEO Amerika Serikat (AS) merasa lebih optimis terhadap perekonomian AS, dan suasana menjadi lebih positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir.
Conference Board mengatakan survei Measure of CEO Confidence terbarunya menunjukkan angka 53 pada kuartal pertama 2024 atau naik dari 46 pada kuartal keempat 2023. Angka di atas 50 berarti optimisme melebihi pesimisme di kalangan responden. Survei terbaru ini menandai pertama kalinya indeks tersebut memberikan hasil positif sejak kuartal pertama 2022.
Lebih dari sepertiga CEO menyatakan pandangan positif terhadap prospek ekonomi saat ini, menunjukkan peningkatan sebesar 14 persen dibandingkan kuartal terakhir. Sebanyak 36 persen yakin kondisi akan terus membaik dalam enam bulan ke depan, naik dari 19 persen pada kuartal lalu.
Sehubungan dengan industri spesifik mereka, 39 persen CEO memperkirakan adanya perbaikan dalam enam bulan ke depan, meningkat dari 26 persen pada kuartal keempat.